"Targetnya 4-5 ton per Ha," jelas Syahrul.
Adapun anggarannya terbagi dari beberapa kementerian. Dari Kementerian PUPR akan mengeluarkan dana Rp 49 miliar untuk desain rehabilitasi irigasi (menggunakan APBN tahun anggaran 2020), dan di 2021-2022 dibutuhkan biaya Rp 2,9 triliun untuk penggarapan rehabilitasi saluran irigasi.
Sementara, Kementerian Pertanian akan mengeluarkan dana Rp 180 miliar untuk pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan), sarana produksi (saprodi) seperti benih, pupuk dan pestisida dari APBN 2020. Sementara, untuk kebutuhan di tahun 2021-2022 membutuhkan anggaran Rp 2,1 triliun.
"Pertanian itu kurang lebih Rp 180 miliar itu terdiri dari alsintan dan saproldi, dan berbagai budidaya di sana itu di APBN 2020. Di 2021-2022 belum. Kira-kira dia akan masuk dari semuanya itu Rp 2,1 triliun totally," tutup Syahrul.
(zlf/zlf)