2. Pengaktifan kembali rute penerbangan
Optimalisasi slot time dapat dilakukan melalui pengaktifan kembali rute-rute yang masih ditutup. Pengaktifan kembali rute-rute yang diikuti dengan meningkatnya permintaan diharapkan dapat meningkatkan utilitasi pesawat.
Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon B. Prawiraatmadja mengatakan optimalisasi utilitas pesawat penting dilakukan maskapai, dan diharapkan hal tersebut dapat dilakukan ketika sektor penerbangan sudah memasuki fase recovery.
"Stakeholder di sektor penerbangan nasional antara lain regulator, maskapai, KKP Kemenkes dan operator bandara harus memperkuat koordinasi dan kerja sama agar penerbangan nasional dapat melakukan recovery. Sektor penerbangan memilki peran sangat penting dalam mendukung aktivitas perekonomian di Indonesia yang merupakan negara kepulauan," kata Denon.
3. Peningkatan frekuensi penerbangan
Frekuensi penerbangan di rute-rute yang sudah aktif akan ditingkatkan, sehingga memberikan banyak alternatif jadwal penerbangan bagi masyarakat.
Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra mengatakan recovery Citilink dimulai sejak Juni 2020 dengan rata-rata 68-100 flights/hari, yang kemudian pada Juli naik menjadi rata-rata 168 flights/hari, dan target pada Q4 200 flights/hari.
"Kami mengoptimalkan utilisasi pesawat dengan tetap mengedepankan aspek kesehatan melalui proses disinfeksi dan penggunaan filter penyaring udara HEPA (High Efficiency Particulate Arrestor), selain juga menerapkan protokol kesehatan yang dipersyaratkan diantaranya menerapkan physical distancing dengan menjaga kapasitas maksimum 70% yang menjadi komitmen Citilink dalam menjaga kesehatan dan keamanan penumpang," kata Juliandra.
Simak Video "Video: Turki Bakal Denda Penumpang yang Berdiri Sebelum Pesawat Berhenti"
[Gambas:Video 20detik]