Ia pun merespons baik rencana kerja sama Kementan dengan PT Eagle Indopharma (Cap Lang) untuk mengembangkan produk eucalyptus hingga diproduksi massal. Namun, ketika sudah produksi massal Sudin meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan kembali fokus pada tupoksinya yakni mengembangkan bibit untuk mendongkrak produktivitas pertanian.
"Kalau mau kerjasama dengan swasta silakan, monggo. Yang penting tidak mengganggu kinerja Litbang. Litbang yang harus dipahami adalah bagaimana memproduksi bibit yang baik. Mencari inovasi yang terbaru. Kalau bilang eucalyptus yang dipakai itu obat anti Corona, ya nggak semudah itu," kata Sudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depannya, Sudin meminta jika Kementan mengembangkan suatu produk yang inovatif lainnya agar dipublikasikan ketika sudah matang dan melalui beragam pengujian yang kompeten.
"Saran saya, jangan terlalu dipublikasikan dulu. Sampai benar-benar matang, langsung," pungkas Sudin.
(zlf/zlf)