3. Holding Perkebunan PTPN III
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III bakal mendapat dana talangan pemerintah sebanyak Rp 4 triliun. Dana itu akan digunakan untuk peremajaan tanaman (replanting) hingga untuk pemupukan.
Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Ghani merinci, pihaknya akan meremajakan tanaman sawit dengan biaya per hektare (ha) Rp 92 juta di lahan seluas 4.484 ha. Untuk peremajaan ini total investasi yang dibutuhkan Rp 413 miliar. Kemudian, untuk penyelesaian pemupukan untuk tahun ini. Kebutuhan investasi yang diperlukan sebesar Rp 965 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu kami sampaikan salah satu hal yang menyebabkan kinerja PTPN selama katakan 5 tahun terakhir belum bangkit memang tidak melaksanakan pemupukan 100%, rata-rata 60-70%," katanya.
Dana talangan juga akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan kebun. Adapun biayanya Rp 100 juta per kilometer (km) dengan total panjang jalan 6.520 km. Untuk perbaikan jalan ini, kebutuhan investasi mencapai Rp 652 miliar.
"Kelapa sawit itu mensyaratkan jalan yang kuat untuk tekanan gardar 7-8 ton. Persoalannya bersamaan panen raya hujan jalan kami masih banyak diperbaiki Rp 652 miliar untuk perbaikan jalan, pengerasan sebenarnya," terangnya.
Selanjutnya, untuk pembelian tanda buah segar (TBS) dengan nilai Rp 208 miliar dan tebu rakyat Rp 607 miliar. Lalu, untuk modernisasi pabrik kelapa sawit Rp 1,1 triliun. "Jadi total Rp 4 triliun," katanya.
Ia mengatakan, skema penyalurannya diserahkan ke pemerintah. Meski begitu, pihaknya akan mengembalikan dana talangan mulai 2028.
"Tentu apa yang kita peroleh dari pinjaman kita harus kembalikan. Dalam simulasi skema kembali ke pemerintah kami merencanakan bahwa pinjaman Rp 4 triliun ini kami kembalikan pokoknya mulai 2028 artinya 2028 kami kembalikan, jalan 3 tahun selesai. Bunganya kami minta pemerintah 2%," tutupnya.
Simak Video "Video Tanggapan Pimpinan MPR Soal UU BUMN Baru: Bukan Berarti Kebal Hukum"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/ara)