Jakarta -
Masker menjadi barang buruan masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Produk kesehatan ini dicari banyak orang untuk melindungi diri agar tak tertular virus Corona. Hal itu membuatnya laris-manis.
Cukup banyak orang yang memanfaatkan kondisi tersebut sebagai peluang bisnis. Bila kamu juga tertarik untuk menjajalnya, jangan khawatir kekurangan modal, sebab dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha tersebut tak sampai merogoh kocek dalam-dalam.
Seperti yang dilakukan oleh Raihan Abiyan Fattah. Dia memulai bisnis produk Masker dengan modal kurang dari Rp 5 juta. Dia menggunakan dana pribadinya. "Kemarin modalnya nggak sampai Rp 5 juta, modal sendiri, (pakai) tabungan," kata Founder Masker Rupa Nusa itu kepada detikcom, Minggu (12/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut dia, proses produksi dilakukan oleh jasa konveksi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Begitu Masker selesai diproduksi akan dikirim kepada dirinya.
Saat ini, lanjut dia, proses distribusi masih dilakukannya seorang diri tanpa bantuan tenaga kerja. Bisa dibilang pengeluarannya pun menjadi lebih minim karena tak perlu mengupah pekerja tambahan.
"Belum (pakai bantuan tenaga kerja). Sekarang belum sih, masih penjahitnya, penjahitnya di Tasik, di Jakartanya sendiri, buat distribusinya (Masker) sendiri," ujarnya.
Bagaimana biar laku terjual? Ikuti tips di halaman selanjutnya>>>
Bisnis masker menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan di tengah tingginya kebutuhan selama pandemi COVID-19. Namun mungkin ada yang ragu-ragu untuk memulainya karena khawatir tak laku.
Namun kamu bisa meniru apa yang dilakukan oleh Raihan. Dia membuat masker dengan motif batik. Dia sudah membuat masker dengan 26 motif batik.
"Sekarang kita sudah ada 26 (motif batik)," kata dia kepada detikcom, Minggu (12/7/2020).
Ide membuat masker dengan sentuhan ciri khas budaya Indonesia itu bermula ketika dirinya rutin mengenakan masker di masa pandemi COVID-19.
Kala itu dia merasa masker yang dikenakannya saat bekerja tidak selaras dengan busana yang dipakai. Akhirnya dia mencoba membuat masker dengan motif batik.
"Masker ini sudah jadi kebutuhan dan kadang-kadang suka nggak cocok sama baju. Nah habis itu mikir apa nih yang enak ya? warna-warni bisa masuk ke baju tapi masih ada kesan Indonesianya nih. Nah sudah akhirnya kebetulan bareng teman orang Tasik, ya sudah kita pakai batik saja sebagai motif," ujarnya.
Selain itu, masker yang dibuatnya juga tahan terhadap cipratan air. Hal itu menjadi salah satu nilai jual yang bisa menarik minat konsumen.
Omzetnya bisa 4 kali lipat dari modal yang dikeluarkan. Lanjut ke halaman berikutnya>>>
Seperti yang sudah dibuktikan oleh Raihan. Hanya bermodal uang kurang dari Rp 5 juta, kini omzet bisnis masker buatannya sudah menyentuh Rp 20 jutaan per bulan.
"(Omzet) sekitar Rp 20 jutaan (per bulan)," kata Founder Masker Rupa Nusa itu kepada detikcom, Minggu (12/7/2020).
Omzet tersebut dia peroleh hanya dalam waktu singkat. Sebab dirinya baru merintis bisnis itu, tepatnya pada April lalu dan mulai memasarkan produknya pada 13 Mei melalui platform online.
Di bulan pertama, lanjut dia, maskernya laku terjual hingga 550 pcs. Lalu di bulan berikutnya, dia sudah mampu menjual hingga 1.000 pcs masker.
"Dalam 1 bulan penjualan 550 kejual. Jadi ngerasa 'wah bisa nih ternyata', lanjut lagi di bulan kedua, sekarang sih sudah 1.000 lebih masker kejual," sebutnya.
Masker tersebut dia banderol di Rp 20 ribu. Harga yang ditawarkannya bersifat flat, alias serba Rp 20 ribu untuk setiap masker bermotif yang ditawarkannya. "Untuk harga Rp 20 ribu masker batiknya, flat Rp 20 ribu semua motif," tambahnya.
Simak Video "Video KuTips: Tameng Buat Para Bikers Lawan Polutan di Jalanan"
[Gambas:Video 20detik]