Gegara Corona, Industri Pariwisata Rugi Hingga Rp 85 Triliun!

Gegara Corona, Industri Pariwisata Rugi Hingga Rp 85 Triliun!

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 11:02 WIB
Raja Ampat dari drone.
Foto: (libertpadjo/d'Traveler)

Demikian pula dengan PPh22 tidak banyak memberi manfaat karena ditujukan untuk impor. Lalu, PPh25 pun demikian karena potongan pajaknya tidak tepat lantaran perusahaan pada merugi.

"PPh25 ini untuk sektor pariwisata itu mayoritas mungkin 90% itu pasti mendapat kerugian jadi sebetulnya tidak bayar PPh25 karena rugi, tapi karena di dalam PMK 44 Tahun 2020 disampaikan bahwa diberikan potongan 30%, maka kita tetap harus membayar 70% terhadap kinerja kita tahun lalu, jadi kalau tahun lalu misal untungnya Rp 1,2 miliar, maka kita harus bayar Rp 100 juta per bulan, nah ada potongan 30%, jadi harus bayar Rp 70 juta, padahal pada akhir tahun itu sudah pasti rugi, jadi bukannya kita ditolong malah jadi beban," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, ada program Kartu Pra Kerja pun dianggap tidak efektif karena banyak karyawan yang terkena dampak justru tidak bisa mengakses program tersebut.

"Kartu Pra Kerja juga tidak efektif bagi kita karena pada kondisi seperti ini kan yang dibutuhkan adalah 100% jaring pengaman sosial atau bantuan langsung tunai, kartu pra kerja ini karena dibuka secara umum, karyawan yang terdampak itu tidak memiliki akses mendapatkan kartu, bahkan sekarang lagi disetop," paparnya.

ADVERTISEMENT

Namun, ada beberapa stimulus dan kebijakan yang dianggap cukup efektif menyelamatkan industri ini yaitu salah satunya terkait relaksasi pembayaran utang terhadap lembaga keuangan.

"Ini berjalan karena kebetulan pihak perbankan juga membutuhkan kesepakatan restrukturisasi tersebut, karena kalau tidak tercapai ini, maka pihak bank harus mencadangkan yang lebih besar untuk kredit yang bermasalah," imbuhnya.

Terakhir, Surat Menteri Perindustrian No. 4 & 7 Tahun 2020 dan Surat Edaran Menaker tentang THR.

"Surat edaran Menteri Perindustrian pada waktu PSBB ini juga bermanfaat karena sebagian besar dari manufaktur kita itu jalan, nah itu hubungannya untuk industri paling tidak itu sebagian perusahaan atau hotel yang dekat dengan industri, bisnisnya masih jalan, masih ada tamunya, industrinya tidak berhenti dan SE Menaker ini juga membantu perusahaan untuk dapat membayar sebagian atau menunda sampai akhir tahun untuk THR nya," katanya.



Simak Video "Video: Demo Tolak Pariwisata Massal, Warga Barcelona Tembakkan Pistol Air"
[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads