Sejak Mei 2020, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah membeberkan rencana pembentukan BUMN klaster pangan. Isinya yaitu Perum Bulog, PTPN, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.
Menyambut rencana tersebut, Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan, rencana ini dapat menyatukan BUMN pangan sehingga tak lagi tersebar atau terpecah-pecah seperti saat ini.
Artinya, BUMN klaster pangan dapat memastikan pasokan komoditas pangan mulai dari beras, kedelai, ubi, jagung, serta protein hewani seperti daging ayam, sapi, kerbau, dan lain-lain tanpa harus terpisah karena tugas pengadaan komoditas-komoditas tersebut saat ini masih tersebar di sejumlah BUMN. Misalnya saja saat ini beras hanya di Bulog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua akan ditangani oleh klaster pangan, sehingga tidak seperti sekarang yang masih tersebar sangat lebar. Nanti jadi klaster-klaster, menangani, sinergi, dengan koordinasi yang bagus. Saya kira ke depan akan terkoordinasi dengan baik," kata Buwas dalam program Market Review IDX Channel, Selasa (14/7/2020).
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, program pertama dari BUMN klaster pangan yang dapat segera dilaksanakan adalah penyediaan sarana pascapanen di lumbung pangan nasional (food estate) pertama Indonesia yang berlokasi di Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Pemerintah akan segera mengembangkan lumbung pangan di Kalimantan Tengah, di Kabupaten Pulang Pisau. Bulog sudah mempersiapkan sebagai off taker. Intinya Bulog bersama dengan BUMN klaster pangan kami sedang berkolaborasi dan mempersiapkan untuk itu. Dan kami akan berada di hilirnya," ujar Tri.
Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]