Wamendag Bicara soal Negara Lain Batasi Ekspor di Tengah Corona

Wamendag Bicara soal Negara Lain Batasi Ekspor di Tengah Corona

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 13:05 WIB
Wamendag Jerry Sambuaga
Wamendag Jerry Sambuaga/Foto: dok kemendag
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) mengakibatkan sejumlah negara membatasi ekspor, baik untuk mencegah penyebaran wabah itu sendiri maupun sebagai langkah mengamankan ketersediaan masing-masing.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, salah satu solusi untuk menghadapi proteksionisme negara-negara yang menyetop sementara ekspornya adalah perjanjian dagang. Pasalnya, dengan perjanjian dagang ada suatu kontrak yang tetap harus dijalankan antara kedua negara.

"Interdependensi antar negara adalah sebuah keniscayaan. Tidak mungkin sebuah negara memenuhi kebutuhannya sendiri secara utuh. Tidak mungkin pula sebuah negara bisa menyediakan kebutuhan-kebutuhan dengan efisien tanpa perdagangan antar negara," kata Jerry dalam keterangan resminya, Selasa (14/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerry mencontohkan penyediaan alat-alat kesehatan di tengah pandemi Corona yang membutuhkan kerja sama antarnegara. Negara yang memiliki stok lebih bisa mengekspor ke negara-negara yang membutuhkan tanpa harus dibebani tarif tinggi.

Menurut Jerry, proteksionisme dalam jangka pendek baik untuk memitigasi dampak Corona terhadap perekonomian suatu negara. Namun, dalam jangka panjang negara harus tetap membuka diri dalam perdagangan internasional.

ADVERTISEMENT

"Menutup diri secara penuh adalah sesuatu yang tidak mungkin. Bahkan, Korea Utara yang sangat tertutup sebenarnya tidak tertutup sama sekali dengan perdagangan antarnegara," urainya.

Ia memastikan pemerintah Indonesia akan tetap mengutamakan kebutuhan dalam negeri sebelum mengizinkan ekspor yang dilatarbelakangi oleh perjanjian dagang itu sendiri.

"Tujuan kita jelas, bahwa apapun perundingan dagang Indonesia, dengan negara manapun, harus mencerminkan kepentingan dalam negeri dalam upaya menyejahterakan rakyat. Kita harus mencermati seluruh butir perundingan agar tujuan itu tercapai," pungkas dia.




(ara/ara)

Hide Ads