Perjanjian Dagang Ini Diyakini Bisa Tekan Tekor Neraca Dagang RI

Perjanjian Dagang Ini Diyakini Bisa Tekan Tekor Neraca Dagang RI

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 15:15 WIB
Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan kesepakatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) berdampak positif bagi kondisi neraca perdagangan Indonesia. Dia memastikan, neraca perdagangan nasional bisa surplus dengan adanya kesepakatan tersebut.

Berbicara dalam acara webinar implementasi IA-CEPA yang riil bagi UMKM Indonesia, Jerry meminta pengusaha nasional mendorong kinerja ekspor ke Australia. Pasalnya, ada sekitar 6.474 pos tarif yang dieliminasi tarif bea masuknya menjadi 0%. Dengan begitu ekspor produk yang termasuk dalam kategori kesepakatan bersama bebas bea masuk. Sedangkan untuk Indonesia mengeliminasi sekitar 94,6% dari pos tarif yang diberlakukan.

"Ini untuk seluruh produk kita dan ini bisa menjadi satu acuan untuk ke depannya untuk CEPA, FTA lain dengan negara lain," kata Jerry, Selasa (14/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerry menyebut, produk UMKM memiliki potensi tinggi untuk digenjot ekspornya ke Australia. Sebab, produk-produk UMKM nasional memiliki ciri khas yang menjadi daya tarik bagi penduduk di sana.

"Karena dampaknya kita bersepakat tentu akan memperlancar ekspor dan akan menciptakan trade balance positif," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Kasan mengatakan kesepakatan IA-CEPA bisa meningkatkan kontribusi produk UMKM pada total ekspor nasional.

Dia mencatat saat ini kontribusi ekspor produk UMKM baru sekitar 14% dari total. Hal ini masih sangat rendah dibandingkan dengan jumlah pelaku usahanya.

"Kalau kita lihat catatan UKM, dari sisi kontribusi ke PDB, serapan tenaga kerja bisa dilihat sangat signifikan, tapi konteks ekspor relatif kecil cuma senilai 14% dari total ekspor," kata Kasan.

Oleh karena itu, dirinya pun mendorong para pelaku UMKM nasional untuk menyiapkan produk lebih baik atau sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh Australia.

"Jadi kalau UKM bisa jadi pemasok di Australia maka itu adalah capaian yang signifikan," jelasnya.




(hek/eds)

Hide Ads