4 Alasan Jokowi Pilih Prabowo Jadi Komandan Proyek Lumbung Pangan

4 Alasan Jokowi Pilih Prabowo Jadi Komandan Proyek Lumbung Pangan

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 14 Jul 2020 19:07 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto berbincang di proyek lumbung pangan di Kalteng
Foto: Laily Rachev-Biro Pers Setpres
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai leading sector Food Estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa urusan pangan ditangani Menhan?

Berikut ini 4 alasan yang diungkap Jokowi ke publik soal memilih Prabowo sebagai komandan proyek lumbung pangan:

(1) Butuh penanganan cepat

Jokowi pun buka suara menjelaskan inisiatif lumbung pangan berangkat dari peringatan FAO (Food and Agriculture Organization/organisasi pangan di bawah PBB) terkait potensi timbulnya krisis pangan dunia. Alhasil, butuh penanganan cepat membuat cadangan pangan strategis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


(2) Cadangan pangan juga masuk urusan pertahanan

Di sisi lain, kata Jokowi, urusan pertahanan bukan hanya alutsista (alat utama sistem senjata) saja, melainkan juga urusan pangan.

"Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu," terang Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/7/2020).

ADVERTISEMENT

(3) Prabowo sudah menyampaikan kalkulasi

"Ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau," terang Jokowi


(4) Menhan didukung Menteri Pertanian dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

"Jadi Pak Menhan menjadi leading sector di situ karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan. Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung ya tanam jagung. Kemarin sudah kita cek, jagung bisa, padi bisa. Cabai, tanam di situ," sambung Jokowi.


Jokowi menambahkan lumbung pangan yang akan dibangun di Kalteng bukanlah merupakan tanah gambut, melainkan tanah aluvial. Tanah jenis ini terbentuk dari proses endapan.

"Itu aluvial semua. Itu di luar gambut dan saya kira nggak akan mengganggu lingkungan yang ada. Kita tahu gambut di mana titiknya, mana yang gambut, sedalam apa, ada semua," ujar Jokowi.

"Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung ya tanam jagung. Kemarin sudah kita cek, jagung bisa, padi bisa, cabai, tanam di situ," sambungnya.




(hns/dna)

Hide Ads