PVH Corp, perusahaan busana pemilik merek Calvin Klein asal Amerika Serikat akan memangkas 450 pegawainya dan menutup 162 toko ritelnya di Amerika Utara. Hal ini dilakukan akibat dampak penyebaran virus Corona yang telah memukul industri pakaian.
Perusahaan yang juga jadi pemilik merek Tommy Hilfiger dan IZOD ini mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mempengaruhi 12% dari total tenaga kerjanya di tiga merek dan menghemat keuangan perusahaan hingga US$ 80 juta atau setara Rp 1,1 triliun (kurs Rp 14.500/US$) per tahun.
Presiden PVH Corp Stefan Larsson mengatakan penyebaran virus Corona telah memaksa perusahaan melakukan beberapa langkah melindungi perusahaan dalam jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Krisis COVID-19 memukul perusahaan dan memaksa kami mengambil cara yang kami percaya akan bersifat jangka panjang," kata Larsson, dikutip dari Reuters, Rabu (15/7/2020).
PVH memperkirakan biaya sebelum pajak selama setahun ke depan sekitar US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun) dari penjualan tiga merek dan akan menyumbang 2,6% pendapatan perusahaan.
"Secara keseluruhan, kami melihat ini sebagai perkembangan positif untuk PVH dalam upaya penghematan biaya perusahaan," kata analis Bernstein Jamie Merriman.
Selain PVH, merek ternama seperti Zara, Nordstrom dan Bath & Body Works Spanyol juga telah menutup toko mereka sebagai dampak krisis pandemi Corona.
(eds/eds)