Kriminalitas Bisa Merajalela Kalau RI Sampai Masuk Jurang Resesi

Kriminalitas Bisa Merajalela Kalau RI Sampai Masuk Jurang Resesi

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 15 Jul 2020 11:56 WIB
Warga beraktifitas di kawasan pemukiman padat penduduk, Petamburan, Jakarta, Selasa (19/07/2016). Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2016 mencapai 28,01 juta orang dan angka ini sekitar 10,86 persen dari jumlah penduduk nasional. Grandyos Zafna/detikcom
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Dampak buruk bisa melanda Indonesia jika sampai masuk jurang resesi. Itu bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II dan III. Negara tetangga, Singapura sudah lebih dulu mengalami resesi.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan bahwa jika Indonesia mengalami resesi bisa meningkatkan kriminalitas.

"Kalau seandainya (ancaman resesi) tidak diselesaikan dalam waktu cepat, misalnya masalah kriminalitas yang meningkat itu bukan tidak mungkin juga bisa terjadi dengan adanya resesi," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (15/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa kriminalitas bisa meningkat ketika resesi? Sebab kondisi tersebut bakal membuat penciptaan lapangan kerja berkurang. Nah, itu akan membuat pendapatan masyarakat semakin menurun. Ujungnya mereka akan masuk ke kategori masyarakat miskin.

"Jadi dampak buruknya ada potensi penambahan jumlah pengangguran, kemudian meningkatnya angka kemiskinan dan ada dampak-dampak yang sebenarnya terlihat dampak sosial non ekonomi," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad pun sependapat bahwa resesi ekonomi akan menyebabkan lonjakan masyarakat miskin. Akan banyak pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat resesi.

"Yang jelas adalah kemiskinan akan meningkat cukup tajam. Nah ini kan agak berat, kemiskinan ini kan ditandai oleh orang yang pendapatannya turun banyak itu mulai terjadi lebih lama dari biasanya," ujarnya.




(toy/eds)

Hide Ads