Kapan Bisa Wira-wiri di Jakarta Cuma Pakai 1 Kartu?

Kapan Bisa Wira-wiri di Jakarta Cuma Pakai 1 Kartu?

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 15 Jul 2020 21:30 WIB
Antrean panjang penumpang tak terhindarkan saat jadwal operasional MRT dibatasi. Meski begitu, hari ini jadwal operasional MRT kembali normal.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Layanan transportasi umum di Jabodetabek akan semakin terpadu, dengan segera diintegrasikannya sistem pembayaran antar moda transportasi.

Pada sore tadi Rabu (15/7), PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) bersama PT. Transportasi Jakarta (TJ), PT. MRT Jakarta (MRTJ), dan PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) menandatangani Perjanjian Pemegang Saham perusahaan patungan yang akan mengelola Sistem Integrasi Pembayaran Antar Moda Transportasi di Jabodetabek.

Perusahaan patungan ini diberi nama PT JakLingko Indonesia. Kehadiran PT JakLingko ini untuk mengintegrasikan sistem pembayaran transportasi umum hingga ojek online (ojol) dengan satu device saja bisa berbentuk kartu atau telepon genggam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya, nanti saat sistem ini jadi, semua warga di Jakarta bisa berpindah-pindah moda transportasi menggunakan satu kartu atau dengan telepon genggam saja. Ditargetkan, sistem ini langsung digunakan pada Juni 2021 mendatang.

"Mudah-mudahan bila tidak ada halangan, maka pertengahan tahun depan, mudah-mudah masyarakat di Jakarta bisa menikmati device 1 untuk semua," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (14/7/2020).

ADVERTISEMENT

Anies optimisme akan terwujudnya transportasi umum yang tidak kalah dari kota besar lain di dunia.

"Seluruh warga DKI Jakarta dan warga Jabodetabek akan dapat menikmati layanan transportasi yang nyaman, andal seperti di kota maju lainnya, tapi tetap efisien dan terjangkau oleh seluruh kalangan, termasuk di antaranya pelajar, guru, buruh, warga senior, dan veteran," sambungnya.

Untuk diketahui, PT MITJ merupakan perusahaan gabungan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN dan PT MRT Jakarta (Perseroda) yang berada di bawah naungan Pemprov DKI, bertugas untuk mengelola stasiun terpadu di Ibu Kota.

Kini, PT MITJ memperluas cakupannya dengan mengelola sistem pembayaran yang terpadu antar moda transportasi di Jabodetabek.

Dalam perusahaan patungan PT Jaklingko tersebut, PT MITJ memiliki saham sebesar 40%, sedangkan tiga BUMD DKI Jakarta, yakni PT MRTJ, PT TJ, dan Jakpro masing-masing memiliki saham sebesar 20%.

Keempatnya, berperan tidak hanya untuk mengintegrasikan sistem pembayaran seluruh moda transportasi di Jakarta namun juga untuk menghimpun data pergerakan penduduk selama menggunakan transportasi publik. Tujuannya kelak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah saat hendak membuat kebijakan publik.

"Kerjasama ini juga memungkinkan dilakukannya Analisa Mahadata (big data analytics) yang komprehensif untuk seluruh pergerakan 2,5 juta warga pengguna angkutan public Jabodetabek yang akan dijadikan dasar pengembangan regenerasi kota Jakarta (urban regeneration) yang menjadi inti pergerakannya," pungkasnya.



Simak Video "Video: Ragam Pendapat ASN soal Kebijakan Naik Transum Tiap Rabu"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads