Menurut Rizal Ramli dalam kondisi saat ini, yang paling utama untuk dijaga adalah perut rakyat. Sebab jika rakyat kelaparan akan menimbulkan gejolak.
"Jadi kalau kita genjot itu minimal kita nggak kelaparan. Kalau orang Indonesia perutnya wareg, kenyang hatinya damai. Tapi kalau perutnya lapar, hatinya panas, pikirannya mulai ngaco," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Jokowi merasa mengambil langkah yang tepat saat pertama menghadapi wabah COVID-19. Langkah yang dimaksud adalah mengambil kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketimbang lockdown.
Menurutnya hal itu tercermin dari catatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 yang masih tumbuh positif 2,97%. Jokowi merasa beruntung dengan catatan pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Beruntung sekali, kita sekarang ini, kondisi ekonomi kita, meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan," ujarnya ketika memberikan pengarahan di depan para gubernur di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).
Sementara untuk kuartal II-2020 sendiri diperkirakan -4,3%. Proyeksi itu lebih tinggi dari prediksi pemerintah sebelumnya di angka -3,8%.
Meski begitu, Jokowi sepertinya bersyukur dengan capaian itu. Dia percaya jika RI mengambil kebijakan lockdown kontraksi ekonomi akan jauh lebih dalam lagi.
"Saya nggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu mungkin bisa minus 17%," tutur Jokowi.
(das/hns)