Maaf! Tahun Ini Tak Ada 'Cowgirl' Jajakan Hewan Kurban Gegara Corona

Maaf! Tahun Ini Tak Ada 'Cowgirl' Jajakan Hewan Kurban Gegara Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 19 Jul 2020 08:37 WIB
SPG Penjaja Hewan Kurban
Foto: SPG Penjaja Hewan Kurban (Achmad Dwi Afriyadi/detikcom)
Jakarta -

Adanya sales promotion girl (SPG) di 'mal' hewan kurban milik Haji Doni di kawasan Depok, Jawa Barat bukanlah hal yang baru. Biasanya, para SPG yang sekitar 4-5 orang tampak meriah dengan kostum koboi menawarkan hewan kurban kepada calon konsumen.

Namun, tahun ini berbeda. Nuansa meriah itu seolah sirna karena direnggut oleh Corona atau COVID-19. SPG yang menawarkan dagangan itu pun dihadapkan pada rasa cemas.

Hal itu diungkapkan Junita salah satu SPG mal hewan kurban Haji Doni saat berbincang dengan detikcom, Kamis (16/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya agak sedikit takut, namanya virus," katanya.

Kostum tema koboi pun tak tampak ia kenakan. Padahal, kostum itu biasanya menjadi seragam tahunan yang membuat mal hewan kurban Haji Doni lebih menarik perhatian.

ADVERTISEMENT

Tahun ini, ia hanya tampak mengenakan setelan rapi dengan pelindung wajah atau faceshield. Ia juga dibekali thermo gun untuk mengecek suhu calon konsumen.

"Tahun ini yang penting karena Corona, lebih kenyamanan, yang penting masker, face shield, sering cuci tangan," ujar wanita yang telah tahun keempat menjadi SPG mal hewan kurban ini.

Berlanjut ke halaman selanjutnya.

Selain itu, jumlah SPG yang berjaga pun tak seperti tahun sebelumnya. Tahun ini, hanya tampak ia dan rekannya Sisi alias hanya dua orang.

Junita mengaku tak tahu alasan sang pemilik hanya menempatkan dua orang tahun ini. Kemungkinan, ini karena pandemi sehingga pemilik tak menempatkan banyak orang. Apalagi ada karyawan lain yang bekerja membantu dirinya.

"Saya nggak tahu sih, kan itu perintah bos aja ya, mungkin pandemi kali orangnya dikurangi masih backup walaupun berdua karena dibantu karyawan cowok juga," ujarnya.

Meski dihadapkan rasa khawatir, Junita mengatakan terpenting saat ini ialah mengutamakan kesehatan dan kebersihan. Ia mengaku rutin mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Kemudian, sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

Protokol kesehatan pun diterapkan di tempat ini. Konsumen yang hendak melihat sapi kurban mesti dicek suhu tubuhnya. Kemudian, mesti mengenakan masker. Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan tempat mencuci tangan untuk calon konsumen.

"Paling check suhu thermo gun, terus menyediakan cuci tangan sebelum masuk cuci tangan, harus pakai masker wajib, kalau nggak pakai kita menyediakan juga. Itu paling aja sih sama hand sanitizer, jaga jarak kalau melayani pembeli," paparnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Sapi Kurban di Palembang Kabur dan Masuk ke Minimarket "
[Gambas:Video 20detik]
(acd/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads