Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Dongkrak Nilai Komoditas Unggulan

Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Dongkrak Nilai Komoditas Unggulan

her - detikFinance
Selasa, 21 Jul 2020 11:38 WIB
Petani tembakau memetik daun tembakau di halaman  Balai Ekonomi Desa (Balkondes) PT Telkom, di wilayah pariwisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (8/9). Daun Tembakau itu akan di jual dengan harga Rp 5.000. Balkondes Telkom ini diharapkan berperan sebagai pusat kegiatan usaha pariwisata desa dan pusat kuliner serta dapat memacu pertumbuhan ekonomi di sekitar objek wisata Candi Borobudur dan diproyeksikan menjadi Digital Heritage Village, yakni konsep desa wisata yang memadukan teknologi digital dengan keunikan suasana pedesaan dengan berbagai kegiatan budaya, kesenian, pendidikan dan agro wisata.
Foto: Rachman Haryanto

Memang, untuk sampai ke skala industri, pengembangan ekstraksi tembakau masih membutuhkan perjalan yang panjang. Selain perlunya kajian dan penelitian terkait kandungan dan ekstraksi tembakau, perlu juga kajian dari sisi ekonomi agar investor tertarik untuk membangun industri ekstraksi tembakau di Indonesia.

"Soal industri ini sudah menjadi ranahnya Kementerian Perindustrian," kata Bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Bagus menegaskan, Kementerian Pertanian mendorong upaya pengembangan ekstraksi tembakau sebagai diversifikasi produk tembakau. Saat ini, Kementerian Pertanian memiliki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kajian terkait ekstraksi tembakau.

Meski membutuhkan jalan panjang untuk sampai ke tahap industri, pengembangan ekstraksi tembakau perlu dilakukan. Sebab, peluang industri ekstraksi tembakau di Indonesia terbuka lebar.

ADVERTISEMENT

Menurut Bagus, diversifikasi melalui ekstraksi tembakau ini merupakan alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan produk tembakau yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi petani tembakau.

Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi menambahkan diversifikasi produk melalui ekstraksi tembakau berpotensi menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"IPB beberapa waktu lalu mengadakan kajian di empat kota penghasil tembakau selama enam bulan. Dalam kajian lapangan tersebut, kami melihat banyak sekali limbah tanaman tembakau yang dibuang begitu saja oleh para petani tembakau," ungkap Gandhi.

Padahal, lanjut Gandhi, limbah tanaman tembakau tersebut bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai produk melalui ekstraksi tembakau. Sebab, kandungan nikotin pada tembakau tidak hanya ada pada daun saja, namun juga di bagian lain seperti batang yang selama ini belum dimanfaatkan.

Berdasarkan kajian IPB tersebut, direkomendasikan perlunya adanya pengembangan produk ekstraksi dari limbah tanaman tembakau. Kedepannya, diharapkan potensi pengembangan produk ekstraksi tembakau ini dapat terus digali dan dapat menjadi sumber pemasukan tambahan bagi petani tembakau


(dna/dna)

Hide Ads