Investasi RI Terseok-seok Dikepung Corona

Investasi RI Terseok-seok Dikepung Corona

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 23 Jul 2020 08:35 WIB
ilustrasi investasi
Foto: iStock
Jakarta -

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan realisasi investasi pada kuartal II-2020 sebesar Rp 191,9 triliun tidak seperti yang direncanakan. Padahal pihaknya menargetkan Rp 200 triliun lebih.

Bahkan pertumbuhan investasi di Indonesia pada April hingga Juni tersebut mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya dan kuartal yang sama tahun lalu.

"Saya ingin menyampaikan bahwa realisasi investasi kita di triwulan dua itu kurang lebih sekitar Rp 191,9 triliun," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Rabu (22/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capaian tersebut turun 8,9% dibandingkan kuartal I-2020 dan turun 4,3% dibandingkan kuartal II-2019.

Bahlil menjelaskan capaian tersebut tidak seperti yang diharapkan karena adanya pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Capaian ini sudah barang tentu bukanlah hasil yang menjadi rencana BKPM karena rencana BKPM lebih dari Rp 200 triliun untuk kuartal kedua. Tapi karena kondisi COVID teman-teman tahu sendiri itu sangat berat, harus kami akui lah bahwa kuartal kedua ini dimana adalah periode yang sangat berat," tambahnya.

Bagaimana target sampai akhir tahun? Baca di halaman selanjutnya.

Realisasi investasi pada Januari hingga Juni atau semester I-2020 sebesar Rp 402,6 triliun. Angka tersebut baru 49,3% dari target Rp 817,2 triliun.

"Realisasi total investasi dari target Rp 817,2 triliun sekarang sudah tercapai kurang lebih sekitar Rp 402,6 triliun atau sama dengan 49,3%," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Rabu (22/7/2020).

Menurutnya 6 bulan pertama 2020 ini merupakan masa-masa yang berat dalam mendorong investasi karena adanya pandemi COVID-19.

"Saya ingin menyampaikan dengan sejujur-jujurnya atas dasar kajian mendalam dan evaluasi terhadap proses investasi pada semester pertama. Semester pertama khususnya di kuartal kedua ini adalah yang paling terberat, sangat berat, terpukul dan terpukul itu sakitnya disini," jelasnya.

Bahlil tak menjawab secara lugas apakah target realisasi investasi bisa mencapai target di sisa satu semester terakhir. Tapi dirinya optimis akan jauh lebih baik.

"Oleh karena atas dasar kajian dan pengalaman yang kami dapatkan di semester pertama, khususnya di kuartal kedua itu menjadi cambukan dan pelajaran untuk bangkit di semester kedua. Dan kalau ditanya apakah optimis atau pesimis untuk di semester kedua? saya katakan bahwa Insyaallah akan jauh lebih baik daripada semester pertama," jelasnya.

Dia juga menyatakan pihaknya belum berencana melakukan revisi kembali target investasi pasca dipangkas dari Rp 886 triliun menjadi Rp 855,6 triliun, dan terakhir menjadi Rp 817,2 triliun.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: BKPM Catat Investasi Rp 2 Ribu T Gagal Masuk RI di 2024, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads