Masa transisi dari PSBB ke kondisi kenormalan baru dilakukan banyak daerah. Termasuk tatanan baru diterapkan di restoran hingga rumah makan.
Setelah terpaksa tutup selama lebih dari beberapa bulan, kini bisnis kuliner kembali bergeliat dan banyak rumah makan dan penjualan produk makanan mulai beroperasi lagi. Berbeda dengan sebelum adanya pandemi, bisnis kuliner kini harus menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Bukan tanpa alasan, protokol kesehatan di tempat makan ini bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona. Pasalnya, tempat makan jadi salah satu area berkumpulnya banyak orang. Tentu tidak ada yang mau berisiko terpapar virus corona karena menyantap makanan di tempat ramai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hal yang wajib diterapkan di tempat makan antara lain pengecekan suhu tubuh baik untuk karyawan, chef hingga tamu yang datang. Menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan atau hand sanitizer, membatasi jumlah pengunjung hingga memberi jarak antar meja makan. Beberapa restoran maupun kafe di Jakarta sudah menerapkan sistem ini namun hal ini.
Restoran Padang Pagi Sore Kemang, Jakarta Selatan menerapkan dengan ketat protokol kesehatan demi pencegahan infeksi virus corona. Layanan makan di tempat pun disesuaikan dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah.
Manager Pagi Sore Kemang Herlina menjelaskan, sebelum masuk setiap tamu dilakukan pengecekan suhu tubuh sesuai protokol kesehatan. Selain itu, tamu wajib menggunakan masker. Di area restoran juga disediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer.
Bagi tamu yang mau bersantap di tempat, pelayan akan membimbing memilih menu makanan. Restoran menyediakan lapak tersendiri berisi jajaran sayur dan lauk. Lapak diberi batas berupa mika untuk menjaga kebersihan makanan. Tamu bisa menentukan penyajian berupa rames yakni disatukan dalam satu piring. Bisa juga nasi dan lauk terpisah. Yakni masing-masing item makanan dipisah dalam wadah berbeda. Tetapi, semua untuk satu porsi orang. Bukan dihidang seperti biasa.
"Saat ini kami menyajikan menu baru yakni, Ayam Goreng Kampung Panas dengan Cita rasa khas Pagi Sore Kemang yang renyah dan kaya bumbu yang semakin nikmat dengan bumbu kecap khas Pagi Sore Kemang," ungkap Herlina, di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Dia menegaskan, para pelayan menggunakan masker dan sarung tangan ketika melayani pembeli. Pesanan akan diantarkan langsung ke meja. Penyajian menu yang dipesan dibarengi dengan sajian makanan penutup yang bisa dipilih sesuai selera.
Selain cara penyajian yang mematuhi protokol kesehatan, Pagi Sore Kemang juga membatasi jumlah tamu dari kapasitas 200 menjadi 100 orang dalam satu waktu. Serta tetap menyediakan ruang untuk tamu yang meminta ruangan VIP.
Terkait adanya insiden Selasa (21/7), Herlina menyatakan tidak menggangu waktu operasi dari Pagi Sore Kemang. Menurutnya, sehari setelah insiden itu restoran tetap buka.
"Kami operasi biasa tanpa ada perubahan apapun," tegasnya.
(dna/dna)