Bagaimana Sepak Terjang Jokowi Lawan Corona di Mata Pengusaha?

Bagaimana Sepak Terjang Jokowi Lawan Corona di Mata Pengusaha?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 23 Jul 2020 15:22 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Survey Lembaga Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa pelaku usaha menilai kinerja pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Joko Widodo masih buruk dalam menangani virus Corona.

Indikator Politik sendiri melakukan survey terhadap 1.176 pengusaha pada 7 sektor unggulan, mulai dari sektor pertanian, perikanan, pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran mobil dan sepeda motor, serta pengangkutan dan pergudangan.

Dari survey tersebut 46,3% pengusaha menilai kinerja Jokowi menghadapi COVID-19 atau virus Corona buruk dan 2,5% menyebut sangat buruk. Hanya 18,7% pengusaha menilai kinerja Jokowi baik dalam mengahadapi Corona dan 4,1% lainnya mengaku sangat baik. Sisanya menganggap biasa saja dan tidak menjawab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku usaha cenderung menganggap buruk dalam tangani masalah COVID-19 evaluasinya, mungkin bagaimana government handle crisis," ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam sebuah webinar, Kamis (23/7/2020).

Meski begitu, Burhanuddin menjabarkan pelaku usaha masih mempercayai Jokowi memimpin Indonesia. Hasil survey menyebutkan 5,2% pelaku usaha masih mempercayai kepemimpinan Jokowi, dan 62,6% lainnya cukup percaya.

ADVERTISEMENT

Hanya 9,2% pengusaha saja yang mengaku sudah tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap kepemimpinan Jokowi. Sementara itu sisanya biasa saja dan tidak menjawab.

"Nah tapi pemerintah pusat meski dianggap buruk kinerjanya, tapi trust pelaku bisnis ke Presiden masih positif," ujar Burhanuddin.

Berlanjut ke halaman selanjutnya.

Juru bicara Presiden Mochammad Fadjroel Rachman menanggapi hasil survey tersebut. Dia mengatakan survey Indikator Politik mencerminkan keinginan pengusaha untuk ekonomi yang lebih baik di masa pandemi. Maka dari itu menurutnya sangat penting saat ini kebijakan pemerintah untuk membuat kebijakan penananganan virus Corona beriringan dengan pemulihan ekonomi.

"Survey indikator ini konfirmasi bahwa di masa adaptasi kebijakan baru menjadi sangat penting bahwa dalam penanganan COVID-19 harus paralel dengan pemulihan ekonomi nasional. Di masa kebiasaan baru kebijakan selamatkan nyawa dari COVID-19 harus seiring dengan pemulihan ekonomi," ujar Fadjroel pada kesempatan yang sama.

Fadjroel menyatakan untuk melakukan pemulihan ekonomi yang beriringan dengan penanganan kesehatan masyarakat di tengah pandemi, pemerintah sudah membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Dan sekaligus juga konfirmasi bertapa pentingnya keputusan presiden membuat Perpres 82 tahun 2020 tentang Komite Penananganan Corona dan Pemulihan Ekonomi Nasional," tegas Fadjroel.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads