Ada sebanyak enam wilayah yang dipilih untuk melaksanakan program RIF tahap II ini, yaitu Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, untuk pengembangan kakao organik dan kelapa. Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk meningkatkan produk turunan jagung. Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, untuk pengembangan beras hitam dan merah organik.
Selanjutnya, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, untuk pengembangan produk turunan perikanan dan buah-buahan untuk mendukung pariwisata di wilayah Pesisir Selatan Sumatera Barat. Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, untuk pengembangan jagung dan kelapa organik, dan Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan, untuk pengembangan beras organik untuk mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan program RIF Tahap II yang dilakukan dari April 2019 hingga Juli 2020, telah membuat pencapaian yang signifikan. Sekitar 700 penerima manfaat termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, lembaga penelitian, dan UMKM telah menerima bantuan melalui lebih dari 100 pelatihan, sesi pelatihan, dan jenis dukungan teknis lainnya.
Adapun, bantuan diberikan untuk pengembangan dan penguatan institusi lokal, komoditas atau produk dan untuk meningkatkan hubungan pasar. Intervensi percontohan RIF juga telah membuka peluang kerja bagi setidaknya 2,929 orang, dengan peluang lebih lanjut diidentifikasi untuk replikasi dan peningkatan.
Sementara itu, Kepal Kerja Sama bagian Indonesia Global Affairs Canada (GAC), Pierre-Yves Monnard, mengucapkan selamat kepada enam wilayah yang berpartisipasi untuk pencapaian dan kemajuan yang dibuat dalam meningkatkan produktivitas, akses pasar dan kapasitas masyarakat setempat.
Dia juga menyatakan apresiasinya terhadap komitmen dan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap implementasi RIF Tahap II. Dia mencatat bagaimana perkembangan ekonomi lokal dan peningkatan komunitas lokal dalam e-commerce dan digitalisasi telah membantu mereka menjadi tangguh selama pandemi ini.
Perlu diketahui, proyek NSLIC juga mendukung 2 juta CAD untuk inovasi di 18 kabupaten/kota melalui pemberian enam Dana Inovasi Responsif (RIF) dalam masing-masing tiga tahun, yang tujuannya adalah untuk memperkuat badan-badan tingkat nasional untuk mendukung inovasi, pembangunan ekonomi lokal dan regional yang responsif dan berbasis gender, dan ramah lingkungan.
Inovasi tersebut dilakukan dalam bentuk mengembangkan proses yang lebih efisien, metode baru untuk pemberian layanan, berbagi sumber daya dengan kabupaten lain, atau penggunaan alat dan teknologi untuk membantu mengatasi jarak dan hambatan lainnya.
Buka halaman selanjutnya>>>>