Di tim tersebut Erick Thohir menduduki jabatan sebagai ketua pelaksana. Kemudian ada Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yaitu Kepala BNPB Doni Monardo, dan Ketua Satgas PEN yaitu Wakil Menteri 1 BUMN Budi Gunadi Sadikin.
"Memang pembentukan tim ini seperti menempatkan Erick Thohir sebagai mirip perdana menteri. Tapi saya belum melihat apakah akan punya wewenang setinggi itu," kata Dahlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick perlu memperhatikan bahwa di atasnya masih ada ketua. Dahlan menilai Erick perlu bersikap dengan tepat. Namun para menko juga diimbau tak mudah tersinggung dan merasa dilangkahi.
"Maka sikap mengalah dan menekan ego di jajaran para menko tadi memang sangat menentukan. Kita pun ingat: jasa seseorang terhadap bangsa ini tidak hanya datang dari mereka yang memimpin. Tapi juga dari mereka yang mengalah," sebutnya.
Tapi Dahlan yakin bahwa Erick dan ketua satgas di bawahnya bisa menghindari konflik-konflik semacam itu.
"Misalnya ketika Tim Erick Thohir sering melapor langsung ke presiden. Atau presiden memanggil langsung Tim Erick Thohir. Saya lihat Erick Thohir punya kepribadian yang bisa menjaga kehormatan para senior itu. Demikian juga Budi Sadikin dan Doni Monardo. Tiga-tiganya bukan tipe orang yang potensial konflik," jelasnya.
Jadi, apakah tim Erick Thohir ini akan bisa berjalan?
"Seharusnya bisa. Kita ini orang baik-baik. Lihatlah menteri pertanian. Toh biasa-biasa saja. Meski presiden menunjuk menteri pertahanan sebagai penanggung jawab lumbung pangan di Kalteng," tambahnya.
(toy/ara)