Polisi Shanghai, China baru saja menangkap lima tersangka yang diduga merancang, memproduksi, dan menjual mainan Transformers palsu. Dikutip dari Shanghai Daily, Sabtu (25/7) penangkapan tersebut berawal dari penyelidikan polisi yang dilakukan sejak April lalu.
Polisi diketahui menerima laporan dari perusahaan China Hasbro, yang memiliki hak kekayaan intelektual untuk mainan Transformers. Hasbro melaporkan bahwa ada sebuah perusahaan China bernama Weijiang yang memproduksi mainan yang hampir identik dengan miliknya.
Parahnya lagi, mainan palsu ini dijual di Internet dengan nama lain, berbeda dari yang asli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bisnis Mainan Ikut 'Terinfeksi' Virus Corona |
Untuk diketahui, Weijiang saat ini berbasis di Shantou, Provinsi Guangdong, China. Perusahaan ini memiliki pabrik seluas 8.300 meter persegi dan mempekerjakan sekitar 130 pekerja.
Sehingga dalam sehari, Weijing mampu memproduksi sebanyak 1.500 mainan palsu dan dijual ke berbagai bagian negara China.
Weijiang mampu meniru mainan Transformers sebab dapat dukungan dari seorang pemilik perusahaan desain di China. Seseorang yang tak disebutkan namanya itu bermarga An, rutin mengirimkan desain mainan Transformers ke Weijiang.
Ternyata, An juga seorang kolektor mainan Transformers, dari koleksinya tersebut, ia mulai mengembangkan desain tiruan pada komputernya. Dengan cara membongkar mainan asli miliknya dan kemudian menjual desain tersebut ke Weijiang.
Mainan palsu itu dijual dengan harga yang sama dengan aslinya dan An memperoleh 10% dari penjualan tersebut. Para tersangka itu diduga menjual barang palsu dengan total lebih dari 100 juta yuan atau US$ 14 juta setara Rp 196 miliar (kurs Rp 14.000). Selama penggerebekan, polisi menyita lebih dari 30.000 barang palsu termasuk sparepart-nya.
(eds/eds)