Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peningkatan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) memang harus dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi Corona.
Dia menceritakan, pemerintah resmi meningkatkan defisit anggaran ke level 6,34% terhadap PDB pada tahun 2020.
"Biasanya 3% sesuai UU, tahun 2019 kita miliki defisit 2,2% dan ini saya paparkan ke Fitch dan Moody's, kita buka untuk 2020," kata Luhut dalam acara Investasi di tengah Pandemi secara virtual, Sabtu (25/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defisit anggaran yang dilebarkan ke level 6,34% ini setara Rp 1.039,2 triliun terhadap PDB. Untuk memenuhinya maka pemerintah akan menerbitkan utang. Dengan begitu akan berdampak pada rasio utang pemerintah terhadap PDB.
Luhut mengatakan, rasio utang pemerintah akan berada di level 38,1% hingga tahun 2023. Peningkatan rasio ini terjadi seiring jumlah utang pemerintah yang meningkat demi menutupi kebutuhan defisit anggaran.
"Namun ini masih lebih rendah dibandingkan negara-negara dunia lainnya, Anda bisa cek," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya mengaku peningkatan jumlah dan rasio utang pemerintah memang harus dilakukan demi menekan dampak pandemi Corona di Indonesia. Meski begitu, Luhut memastikan utang pemerintah masih aman dan terkendali.
"Kalau ada orang bilang utang kita berlebihan segala macam, ya memang harus dilakukan tapi masih sangat-sangat terkendali," ungkapnya.
(hek/eds)