Apa yang Bikin Adian Ngotot Bicara Direksi & Komisaris Titipan di BUMN?

Apa yang Bikin Adian Ngotot Bicara Direksi & Komisaris Titipan di BUMN?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 25 Jul 2020 20:03 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: Adian Napitupulu. (Grandyos Zafna/detikcom).
Jakarta -

Adian Napitupulu, politikus PDI Perjuangan menilai Kementerian BUMN tidak transparan dalam proses rekrutmen direksi dan komisaris. Menurutnya ada banyak titipan yang mengisi kursi pengurus BUMN saat ini.

Selain itu Adian juga mengatakan ada sekitar 6.200 direksi dan komisaris BUMN yang dititipkan. Menurut Adian jika 6.200 direksi dan komisaris itu digaji Rp 50 juta per bulan maka setiap bulannya akan keluar anggaran sebesar Rp 310 miliar dan Rp 3,7 triliun setiap tahunnya.

"Lucu dan aneh bagi saya kalau negara mengeluarkan Rp 3,7 triliun setiap tahun untuk 6.200 orang yang rakyat tidak tahu bagaimana cara rekrutmennya dan dari mana asal usulnya," jelas Adian dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan dalam hal ini rakyat hanya diyakinkan jika ada Head Hunter dan Talent pool namun tidak diketahui siapa orangnya. Selain itu masyarakat umum juga tak bisa mengikuti seleksi tersebut.

"Apa yang ditutupi, apa yang dirahasiakan, apa yang disembunyikan? Kenapa harus tertutup jika bisa terbuka," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Menurut dia rakyat berhak tahu, relawan pendukung Jokowi juga perlu tahu bahkan mungkin partai pendukung Jokowi juga perlu tahu berapa orang dari 6.200 orang itu yang tidak setuju dengan Ide dan tujuan Jokowi, membenci Jokowi tapi menikmati buah keringat mereka yang jungkir balik memenangkan Jokowi.

"Lebih jauh lagi apa mungkin mereka yang tidak setuju dengan ide dan tujuan Jokowi mau berjuang di BUMN induk, anak dan cucu untuk memastikan ide, program dan tujuan Jokowi tercapai? Lalu dari 6.200 bagaimana kalau ada yang anti terhadap negara ini? Kalau ada berapa banyak dan di mana? tutur Adian.

Langsung klik halaman selanjutnya untuk mengetahui respons Kementerian BUMN.

Sementara itu, Kementerian BUMN buka suara soal tudingan dari Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu terkait adanya direksi dan komisaris titipan. Disebut titipan lantaran direksi dan komisaris itu tidak jelas asal muasalnya.

Pihak kementerian pun merespons dengan keras dan menyebut Adian tak mengerti budaya korporasi.

"Ini saya menjawab Adian Napitupulu yang mengatakan bahwa ada lebih dari 5.000 komisaris atau direksi titipan karena tidak jelas asal muasal dan tidak pernah ada pembukaan lowongan pekerjaan direksi dan komisaris secara terbuka. Pernyataan Bung Adian ini malah menunjukkan bahwa Bang Adian tidak mengerti budaya korporasi, dan lucu," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Jumat lalu (24/7/2020).

Arya melanjutkan, tidak ada perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk jabatan direksi dan korporasi. Menurutnya, kalaupun ada itu sangat jarang sekali.

"Karena apa? Karena mana ada perusahaan pernah buka lowongan pekerjaan untuk direksi dan komisaris di media-media atau diumumkan secara terbuka, gitu. Coba lihat deh. Cek aja di perusahaan manapun di dunia ini, gitu. Lucu gitu ya ada mungkin satu dua tapi jarang sekali. Jadi memang Bung Adian ini tidak paham budaya korporasi," terangnya.

Kembali, ia menuturkan, Adian tak mengerti budaya korporasi dan banyak blundernya.

"Jadi lucu, ini bukan jabatan publik, gitu. Ini kan posisi korporasi gitu, jadi saya bisa mengatakan bahwa Bung Adian Napitulu ini jadi banyak blundernya. Karena tidak paham budaya korporasi," terangnya.


Hide Ads