Pandemi COVID-19 membuat para penjual hewan di beberapa daerah menjerit, contohnya di Sleman, Yogyakarta. Penjualan hewan kurban menurun drastis dari tahun sebelumnya.
Abdullah (30),warga Dusun Babadan, Desa Condongcatur salah satu penjual yang terdampak. Tahun lalu dia bisa menjual 60 an ekor kambing. Namun, hingga tiga hari jelang Idul Adha pada 31 Juli mendatang, dia baru mampu menjual 12 ekor kambing.
"Tahun kemarin 60-an, biasanya jualan dari H-8 Idul Adha. Sekarang baru kejual 12 sejak Jumat kemarin jualannya. Penurunannya signifikan," kata Abdullah saat ditemui di lokasi berjualan Jalan Kaliurang KM 7, Selasa (28/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penurunan penjualan disebabkan beberapa hal. Selain COVID-19, permintaan dari instansi pendidikan dan masjid juga hampir tidak ada.
"Alasannya pertama Corona, kemudian ada beberapa Masjid tidak menyembelih hewan kurban, langganan saya ada sekolah tapi sekarang tidak ada kegiatan kurban," terangnya.
Selain penurunan penjualan, dia menceritakan konsumen kerap menawar harga. Padahal dengan kondisi saat ini bisa balik modal saja sudah lumayan. Untuk saat ini harga kambing kurban berkisar Rp 2 juta hingga Ro 3 juta untuk kambing berukuran 25-30 kilogram.
"Saya jualnya domba priangan dan kambing Jawa. Harga stabil, rata-rata Rp 2 juta-Rp 3 juta itu pun masih ditawar," jelasnya.
Untuk tahun ini dia hanya menyetok hewan kurban sebanyak 45 ekor. Rata-rata diambil dari Gunungkidul dan Magelang.
"Ambilnya dari Magelang dan Gunungkidul. Kalau stok hanya sedikit saja, 45 ekor," jelasnya.
Langsung klik halaman selanjutnya.