2 Alasan 190 HP yang Dijual PS Store Ilegal

2 Alasan 190 HP yang Dijual PS Store Ilegal

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 28 Jul 2020 20:05 WIB
Putra Siregar, pemilik PS Store yang dijadikan tersangka kasus hp ilegal.
Foto: Dok. Instagram/putrasiregarr17

2. Produk Refurbish?

Selain masalah dokumen kepabeanan, produk yang dijual PS Store diduga sebagai produk refurbish alias barang bekas yang diperbaharui layaknya produk anyar. Namun, dirinya tidak bisa memastikan secara pasti sebab hal tersebut akan diungkap dalam persidangan oleh para ahli.

"Refurbish, jadi dikatakan bekas kelihatan baru, dikatakan baru mungkin bekas, jadi kami tidak bisa dalam posisi menyampaikan posisinya, nanti dipersidangan kan ada ahli menyatakan ini bekas atau tidak. Tapi yang terpenting adalah di sini tadi bahwa petugas bea cukai meneggarai, mengungkap adanya kemasukan tanpa dokumen," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ricky memastikan, penetapan 190 HP ilegal dalam kondisi bekas atau baru akan diungkap pada persidangan. Menurut dia, nanti ada tim ahli yang menentukan.

"Jadi kami tidak bisa dalam posisi menyampaikan posisinya, nanti dipersidangan kan ada ahli menyatakan ini bekas atau tidak. Tapi yang terpenting adalah di sini tadi bahwa petugas bea cukai meneggarai, mengungkap adanya kemasukan tanpa dokumen," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ricky berharap dengan tertangkap dan diserahkannya 190 unit HP ilegal beserta Putra Siregar kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Timur menjadi efek jera bagi pelaku usaha lainnya yang masih menjalankan bisnis ilegal.

Dia pun berharap masyarakat lebih berhati-hati dan bijak dalam berbelanja, sehingga mengetahui asal usul barang tersebut dengan baik.

"Yang terpenting pertama adalah upaya penanganan kasus seperti ini adalah ingin membuat para pelaku bisnis yang ilegal itu ada efek jera, jadi bahwa kalau bisa legal kenapa ilegal. Kedua, ini edukasi buat masyarakat jangan mudah di iming-imingi dengan harga murah, karena itu barang ilegal, atau barang itu barang rusak atau refurbish, ini harus ada prinsip kehati-hatian," ungkapnya.


(hek/dna)

Hide Ads