Harga Emas Tembus Rp 1 Juta/Gram, Tahan Atau Jual?

Harga Emas Tembus Rp 1 Juta/Gram, Tahan Atau Jual?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 29 Jul 2020 05:50 WIB
Harga emas terus merangkak naik. Hari ini, harga emas Antam bahkan tembus Rp 1 juta. Pergerakan harga emas ini pun diperkirakan masih akan mengalami kenaikan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Harga emas terus meningkat, per 28 Juli 2020 harga emas tembus Rp 1.022.000 per gram. Harga emas terus merangkak naik sejak periode awal tahun 2020 ini.

Pengamat menyebut kenaikan ini berpotensi masih terjadi ke depan. Karena masih ada kemungkinan sentimen dari ekonomi global yang mempengaruhi harga emas.

Jika naik terus, bagaimana ya tahan atau jual? Berikut berita selengkapnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga emas ini masih akan bertahan hingga minggu depan karena masih adanya sentimen-sentimen dari global.

"Sampai kapan ini akan terjadi? Minggu ini dan minggu depan kemungkinan bahkan sampai Rp 1.070.000 per gram," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (28/7/2020).

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan, jika harga emas Antam hari inisudah masuk ke level tertinggi maka saat itu adalah waktu yang tepat untuk pelaku pasar melakukan aksi jual. Sedangkan untuk yang ingin membeli, lebih baik wait and see lebih dulu.

"Untuk yang beli wait and see dulu ya, sampai ada koreksi harga lagi," jelasnya.

Ibrahim mengungkapkan kenaikan harga emas Antam hari ini yang signifikan ini juga didorong oleh ketegangan antara India dan China di perbatasan.

"Ini juga karena India dan China yang memanas, sekarang kan sudah ada 40 tank India yang disiapkan di perbatasan. Ini sedikit mengakibatkan ketakutan pasar," kata dia.

Ibrahim mengungkapkan kenaikan harga emas yang signifikan dan terus menerus ini menandakan jika ekonomi sedang tidak baik.

"Kalau emas tinggi ini berarti perekonomian sedang sakit. Karena investor pindah ke emas dari instrumen saham dan obligasi," kata dia.

Dia mengungkapkan hal ini juga terjadi karena dampak ekonomi global yang tidak menentu. Stimulus besar-besaran yang diberikan oleh pemerintah di berbagai negara juga turut mengerek harga emas.

Namun ini tidak cukup baik untuk perekonomian. Ibrahim menyampaikan, harapan segera ditemukannya vaksin COVID-19 ini kemungkinan besar para pelaku-pelaku besar akan kembali ke saham dan obligasi.

"Jika pertumbuhan ekonomi sudah stabil maka obligasi dan saham harganya akan kembali naik," jelasnya.


Hide Ads