Usai Lockdown, Penjualan iPhone di China Melonjak 225%

Usai Lockdown, Penjualan iPhone di China Melonjak 225%

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 29 Jul 2020 10:14 WIB
NEW YORK, NY - AUGUST 02:  The Apple logo is displayed in an Apple store in lower Manhattan on August 2, 2018 in New York City. On Thursday the technology company and iPhone maker became the first American public company to cross $1 trillion in value. Apple stock is up more than 20% this year.  (Photo by Spencer Platt/Getty Images)
Foto: Spencer Platt/Getty Images
Jakarta -

Apple menjadi smartphone terlaris di China pada kuartal-II 2020. Penjualan iPhone meroket hingga 225% pada kuartal-II setelah pandemi virus Corona memaksa toko-toko Apple di China tutup dan membuat anjlok penjualan pada kuartal-I.

Sebelumnya, pada Februari lalu, Apple mencatat penjualan terendah dengan 500.000 ponsel terjual. Kini perusahaan telah mengalami peningkatan, sebagian berkat seri iPhone 11 dan iPhone SE yang paling terlaris di kuartal-II.

"iPhone 11 tetap menjadi model terlaris di Tiongkok. iPhone 11 secara berturut-turut memimpin sebagai model terlaris di China sejak September lalu. Hal itu menunjukkan merek yang paling dilirik konsumen China," kata analis riset Counterpoint Research, Flora Tang, dikutip dari CNBC, Rabu (29/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Counterpoint Research tinggi penjualan juga dibantu atas diskon besar-besaran. Apple menawarkan diskon besar pada iPhone selama festival belanja online China pada Juni lalu. Volume penjualan iPhone di China pun melonjak hingga 7,4 juta unit terjual pada kuartal April hingga Juni. Pertumbuhannya mencapai 32% YoY.

Sedangkan menurut angka-angka dari CINNO Research yang berbasis di Shanghai menunjukkan penjualan iPhone melonjak 62% YoY menjadi 13 juta unit terjual pada kuartal-II.

ADVERTISEMENT

Pendapatan kotor App Store pada kuartal-II 2020 US$ 4,4 miliar. Angka itu turun 4% dari US$ 4,6 miliar pada kuartal-I, menurut data dari Sensor Tower.

"Pengeluaran di App Store China biasanya meningkat antara kuartal-I dan kuartal-II setiap tahun, tetapi penurunan kuartal ke kuartal tahun akibat ketinggian kasus COVID-19 di negara ini," kata ahli strategi wawasan seluler Stephanie Chan.

Namun jika dibandingkan dengan penjualan merek China seperti Huawei. Apple masih kalah jauh. Huawei melihat volume penjualan hanya 36,6 juta unit, atau naik 14% dibandingkan tahun lalu. Apple menjual ponsel secara signifikan lebih sedikit daripada Huawei.

Tetapi jika dibandingkan dengan merek, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Apple menang banyak. Merek China itu mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Secara keseluruhan penjualannya turun 17% dari tahun ke tahun.




(eds/eds)

Hide Ads