Pesan Jokowi ke Tim Erick Thohir: Ekonomi Jangan Minus

Pesan Jokowi ke Tim Erick Thohir: Ekonomi Jangan Minus

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 30 Jul 2020 06:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir hadir dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI. Ada berbagai hal yang dibahas oleh Erick bersama DPR dalam rapat itu. Apa saja?
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksi khusus kepada tim ekonomi di bawah Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipimpin Erick Thohir. Jokowi meminta agar pertumbuhan ekonomi di kuartal III dijaga agar tidak sampai negatif.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi dan Transformasi, Budi Gunadi Sadikin dalam teleconference, Rabu (29/7/2020).

"Bapak Ibu yang saya hormati satgas ekonomi diberikan pesan khusus oleh beliau agar bisa menjaga pertumbuhan ekonomi terutama karena di kuartal III ini sampai di akhir bulan September penting sekali kita jaga agar pertumbuhan ekonominya diusahakan sebisa mungkin tidak negatif," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan, Presiden Jokowi juga meminta agar lapangan kerja dan pendapatan masyarakat terus dijaga.

"Beliau juga memberikan pesan agar kita bisa menjaga lapangan kerja bagi rakyat Indonesia dan juga menjaga agar level income-nya bisa dipertahankan di level yang cukup untuk kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga bercerita, berdasarkan diskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir, krisis yang terjadi saat ini berbeda dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008. Maka dari itu, program ekonomi mesti mendukung program kesehatan.

"Penyebabnya adalah krisis, krisis ekonomi tersebut disebabkan oleh krisis keuangan sedangkan kali ini krisis ekonominya disebabkan oleh krisis kesehatan sehingga akibatnya semua program-program ekonomi kami harus mendukung dan men-support kegiatan atau program program kesehatan," paparnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Jokowi Beri Bantuan ke UMKM, Apa Saja?

Budi melanjutkan, pemerintah menyiapkan dua program untuk membantu UMKM. Program pertama, bantuan sebesar Rp 2,4 juta per untuk UMKM.

"Bantuan ini dalam bentuk grant dalam bentuk bantuan jadi bukan dalam bentuk pinjaman. Rencananya kita akan diberikan sebesar Rp 2,4 juta per orang dan kita harapkan ini bisa digunakan bukan hanya untuk kehidupan sehari-hari tapi juga bisa digunakan oleh mereka untuk mulai berusaha, oleh para UMKM ini untuk mulai berusaha," katanya.

Bantuan ini ditargetkan untuk 12 juta UMKM. Rencananya, bantuan diberikan bertahap.

"Arahan Bapak Presiden adalah bahwa usahakan cepat mulai dan secara bertahap bisa dinaikkan kalau bisa kalau bisa sampai 10 sampai 12 juta UMKM yang bisa mendapatkan bantuan usaha ini. Itu adalah fokus kita pertama. Ini akan langsung kita berikan secara bertahap ke, mulainya dari satu juta yang sudah kita identifikasi nanti akan naik secara bertahap ke 12 juta UMKM," ujarnya.

Program kedua, pemerintah akan memberikan kredit usaha berbunga rendah untuk UMKM. Pinjaman ini diutamakan untuk pengusaha yang terkena PHK dan memiliki usaha rumah tangga.

"Rencana kami adalah program kredit berbunga rendah UMKM ini akan kami integrasikan dengan program bantuan UMKM yang tadi, sehingga kita akan berikan dulu program UMKMnya untuk mereka yang baru di-PHK atau memang baru memulai usaha kalau memang mereka usahanya sudah mulai jalan kita akan tambahkan dengan fasilitas kredit berbunga rendah UMKM agar mereka mulai bisa menggulirkan usahanya," ujarnya

Sebagai tambahan, dalam keterangan tertulis Tim Satgas, pinjaman yang diberikan sebesar Rp 2 juta. Pinjaman ini memiliki tenor 12 bulan dengan bunga pinjaman 0%.




(acd/ara)

Hide Ads