Anjlok 32%, Ekonomi AS Akhirnya Terjun ke Jurang Resesi

Anjlok 32%, Ekonomi AS Akhirnya Terjun ke Jurang Resesi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 31 Jul 2020 06:40 WIB
Bendera Amerika Serikat AS
Foto: Dok. Anadolu Agency
Jakarta -

Ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal kedua dari April hingga Juni sebesar 32,9%. Mengutip CNN, Jumat (30/7/2020), Biro Analisis Ekonomi mencatat ini adalah penurunan terburuk sepanjang sejarah.

Bisnis yang terhenti selama lockdown pada musim semi tahun ini membuat Amerika akhirnya terjerumus ke dalam resesi pertamanya dalam 11 tahun terakhir. Hanya dalam beberapa bulan, ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah AS dalam lima tahun terakhir pun selesai sudah.

Resesi biasanya didefinisikan sebagai penurunan produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal sebelumnya (Januari ke Maret), PDB AS minus 5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi ini bukan resesi biasa. Kombinasi krisis kesehatan masyarakat dan ekonomi belum pernah terjadi sebelumnya. Dan jumlahnya juga tak sepenuhnya menggambarkan kesulitan yang dihadapi jutaan orang Amerika.

Pada bulan April, lebih dari 20 juta pekerjaan Amerika lenyap ketika bisnis tutup dan sebagian besar warga harus tinggal di rumah. Itu adalah penurunan terbesar sejak sejarah pencatatan dimulai lebih dari 80 tahun yang lalu. Klaim untuk tunjangan pengangguran pun meroket dan masih belum pulih hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Memang pasar tenaga kerja telah pulih kembali sejak lockdown diakhiri dan membawa jutaan orang kembali bekerja. Laporan pekerjaan Juli minggu depan diharapkan ada tambahan 2,3 juta pekerjaan yang akan membawa tingkat pengangguran turun menjadi 10,3%. Tapi ini masih lebih tinggi dibandingkan periode terburuk krisis keuangan.

Bagaimana kondisi AS sebenarnya? Cari tahu di halaman selanjutnya.

Kuartal Terburuk Sepanjang Sejarah

Pandemi telah mengikis ekonomi AS. Penurunan PDB kuartal kedua hampir empat kali lebih buruk daripada selama puncak krisis keuangan, ketika ekonomi mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 8,4% pada kuartal keempat 2008.

Memang, jika dibandingkan secara kuartal sebelumnya, ekonomi sebenarnya tidak turun sampai 32%. Jika dibandingkan dengan kuartal I, PDB tercatat turun 9,5% di bulan April dan Juni, atau sebesar US$ 1,8 triliun.

Namun membandingkannya dengan cara apa pun, itu masih kuartal terburuk dalam catatan. AS sendiri baru mulai membuat catatan PDB triwulanan pada tahun 1947, sehingga sulit untuk membandingkan penurunan saat ini dengan depresi hebat yang mengatakan pada tahun 1932 ekonomi AS pernah mengalami kontraksi hingga 12,9%.



Simak Video "Pesan Jokowi ke Pemerintah yang Baru: Hati-hati Mengelola Negara"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads