.webp)
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat pergerakan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai periode 1-30 Juli 2020 sebanyak 1.319 pergerakan.
General Manager AirNav Cabang Denpasar, Kristanto menjelaskan jumlah ini naik dibandingkan sebelumnya.
"Angka ini meningkat dibandingkan jumlah pergerakan pesawat pada bulan Juni sejumlah 545 pergerakan pesawat udara," kata Kristanto dalam siaran pers, Sabtu (1/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan periode pekan lalu yakni 26-30 Juli 2020, Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali melayani 17.757 penumpang rute domestik yang terangkut melalui 278 penerbangan.
Kristanto mengatakan, jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya pada 19-23 Juli 2020, di mana terdapat 15.153 penumpang dan 256 penerbangan, maka terdapat pertumbuhan sebesar 17% untuk jumlah penumpang serta 8% untuk penerbangan rute domestik yang terlayani.
AirNav juga mendukung dibukanya kembali pariwisata di Bali. Pembukaan ini ditandai dengan penerbangan Garuda Indonesia (GA402) rute Jakarta-Denpasar pada Jumat siang yang mengangkut wisatawan domestik.
Bertempat di depan Candi Bentar, Terminal Kedatangan Domestik, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, yang didampingi oleh General Manger AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Kristanto dan perwakilan dari Otoritas Bandara Wilayah IV serta perwakilan stakeholder penerbangan nasional, menyambut para wisatawan yang tiba.
Sebanyak 89 penumpang penerbangan GA402 yang tiba di Bali pada pukul 10.18 WITA tersebut disambut dengan prosesi pengalungan bunga oleh Wakil Gubernur Bali, General Manager AirNav Indonesia Cabang Denpasar, manajemen PT Angkasa Pura I (Persero), dan perwakilan stakeholder penerbangan lainnya.
Wakil Gubernur Bali, Cok Ace, mengatakan kembalinya kepercayaan wisatawan domestik terhadap Bali.
"Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk Bali ke depan. Yang kami pentingkan sekarang adalah bagaimana menanamkan kepercayaan wisatawan domestik terhadap Bali sebagai destinasi pariwisata. Ini yang penting. Yang penting prosedur-prosedur untuk masuk Bali sudah terpenuhi semua, protokol kesehatan sudah dipenuhi dengan baik," jelas dia.
(kil/ara)
