Harga emas cetak rekor lagi. Harga emas naik pada Jumat kemarin mencapai rekor tertingginya sepanjang masa. Kenaikan harga emas terjadi di tengah pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan loyonya perekonomian. Rekor ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2016.
Harga emas spot naik 0,58% ke US$ 1.970,81 per ounce. Sementara emas AS ditutup 1% lebih tinggi di level US$ 1.985,9 setelah sempat menembus level di atas US$ 2.000.
Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah pelemahan nilai tukar atau kurs dolar AS. Rekor ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelemahan dolar AS menopang harga emas lebih lanjut," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper dikutip dari CNBC, Sabtu (1/8/2020).
Baca juga: Harga Emas Cetak Rekor Lagi, Ini Penyebabnya |
Menurut riset Bank of America (BofA), alasan di balik harga emas terus cetak rekor adalah kebijakan Bank Sentral AS yang masih mempertahankan suku bunga acuan 0-0,25%.
Implikasinya yakni peningkatan inflasi yang membuat sentimen para investor masih enggan mengincar produk investasi saham dan sejenisnya.
"Dengan tingkat suku bunga di level nol, dukungan untuk harga emas datang dari inflasi yang tinggi," tulis riset BofA.
Bahkan, BofA memprediksi harga emas mencapai US$ 3.000/toz dalam 18 bulan mendatang.
Simak Video "Video: Penjual Cerita Kini Pembeli Pilih Logam Mulia Ketimbang Emas Perhiasan"
[Gambas:Video 20detik]