Ada Investasi Modal Rp 10.000 di Tengah Corona, Mau Coba?

Ada Investasi Modal Rp 10.000 di Tengah Corona, Mau Coba?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 06 Agu 2020 12:03 WIB
Uang Rupiah Baru
Rupiah/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Pandemi virus Corona atau COVID-19 membuat perekonomian porak-poranda. Namun bukan berarti menyiapkan dana masa depan dengan investasi diabaikan.

Meski mungkin pemasukan berkurang, investasi sebisa mungkin tetap dilakukan meskipun jumlahnya receh. Di era serba digital ada platform investasi yang menampung investasi mikro seperti Raiz Invest.

Saat ini, platform digital yang memiliki induk usaha di Australia tersebut sudah mulai menerapkan investasi mikro dimulai dari Rp 10.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Raiz Invest Fahmi Arya mengatakan fitur investasi mikro berkelanjutan tersebut belum pernah ada di Indonesia. Dia meyakini, meskipun Raiz Invest belum genap satu tahun di Indonesia, tetapi pertumbuhan transaksi dan pertumbuhan nasabahnya akan seiring dengan minat investor muda untuk memulai investasi di pasar keuangan.

Perusahaan, tutur Fahmi, menargetkan 200.000 di tahun 2020. Ini berarti naik 400% dari akhir 2019 yang telah dicapai Raiz yaitu lebih dari 40.000 nasabah dengan inovasinya dan pengembangan fitur investasi dan keuangan. Per akhir Juli 2020, sudah terdapat 100.000 nasabah terdaftar dan lebih dari 23.500 investor aktif bertransaksi.

ADVERTISEMENT

"Hingga pertengahan tahun ini, nasabah kami sudah naik dua kali lipat atau 100% dari posisi akhir 2019. Dengan inovasi dan pengembangan fitur pada aplikasi Raiz, kami yakin target 200.000 nasabah di akhir 2020 akan tercapai. Ini dikarenakan kita memiliki cara berinvestasi yang terjangkau dan mudah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).

Raiz telah bekerja sama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dan dua aplikasi dompet digital, yaitu DANA dan LinkAja sebagai gerbang pembayaran bagi para nasabah untuk melakukan transaksi. Raiz Invest juga akan bekerjasama dengan pihak dompet digital lainnya untuk memudahkan para nasabah untuk melakukan investasi.

Raiz memiliki fitur yang disebut Round-Ups yang dapat melakukan pembulatan atas transaksi online yang dilakukan nasabah melalui internet banking yang didaftarkan oleh nasabah. Dari setiap transaksi perbankan yang dilakukan nasabah, akan dilakukannya pembulatan ke atas dari nilai transaksi tersebut.

Sisihan dana yang nantinya terkumpul menjadi Rp 50.000 itu dimasukkan ke dalam investasi oleh nasabah melalui aplikasi Raiz. Mekanisme pembulatan otomatisasi ini akan membuat nasabah dapat melakukan investasi berjalan dengan sendirinya tanpa harus rutin melakukan transaksi satu per satu.

Karmela M Kartodirdjo, Partnership and Marketing Manager Raiz Invest Indonesia, mengatakan bahwa metode bernama Round-Ups tersebut akan membangun suatu kebiasaan yang baru bagi nasabah dalam berinvestasi karena cara investasi ini akan masuk ke dalam kegiatan keseharian nasabah.

Apalagi, lanjutnya, jumlahnya yang merupakan kumpulan dari 'receh' membuat nasabah tidak merasa sedang berinvestasi.

Ini menjadi menjadi suatu mindset baru bagi masyarakat dalam berinvestasi yang hingga saat ini banyak beranggapan bahwa investasi haruslah dimulai dengan jumlah yang sangat besar.

"Investor pun akan dimanjakan dengan pilihan yang sederhana. Mereka cukup tentukan kategori dan tujuan investasi, apakah konservatif, moderat, atau agresif, sehingga tidak bingung dengan ragam produk yang seringnya justru membuat limbung," ujarnya.

Nantinya, nasabah langsung 'dikawinkan' dengan Reksa Dana Pasar Uang untuk yang konservatif, Reksa Dana pendapatan tetap untuk yang moderat, dan Reksa Dana indeks saham bagi yang agresif. Ketiga produknya pun sudah dipilihkan dan melalui proses seleksi Raiz Invest.

Bagi kaum muda, metode yang anti-rumit tersebut juga dapat menjadi gerbang pertama untuk berinvestasi, terutama bagi anak kuliahan, angkatan kerja baru (first jobber), atau keluarga baru yang sudah berinisiatif untuk menyisihkan gajinya demi berwisata, demi gadget baru, bahkan demi uang pensiunnya kelak.



Simak Video "Video: BKPM Catat Investasi Rp 2 Ribu T Gagal Masuk RI di 2024, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads