Data Nasabah Bocor, Capital One Tutup Sementara

Data Nasabah Bocor, Capital One Tutup Sementara

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 07 Agu 2020 11:10 WIB
Jual beli data nasabah
Ilustrasi/Foto: Tim Infografis Zaki Alfarabi
Jakarta -

Pemerintah AS dan Federal Reserve (The Fed) menindaklanjuti kasus peretasan data nasabah Capital One yang terjadi tahun 2019 lalu. The Fed pun mengajukan perintah penghentian operasi sementara kepada Capital One, agar fokus meningkatkan program manajemen risiko dan kontrol internal mereka terkait dengan keamanan siber dan keamanan informasi.

Selain itu, Capital One juga dituntut membayar denda senilai US$ 80 juta setara Rp 1,16 triliun (kurs Rp 14.500).

Sebagaimana diketahui, pada Juli 2019 lalu, Capital One terseret kasus data breach yang membobol nama, alamat, nomor telepon, email, tanggal lahir, dan pendapatan dari 100 juta nasabah AS, dan 6 juta nasabah di Kanada. Peretas data nasabah itu sudah lama ditahan, ia adalah Paige Thompson, 33 tahun, alias Erratic, yang dilaporkan The Wall Street Journal merupakan mantan insinyur Layanan Web Amazon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ini kemudian menjadi salah satu pelanggaran data terbesar yang pernah ada dan di antara mereka yang terkena dampaknya adalah nasabah yang paling rentan secara finansial.

"OCC (Kantor Pengawas Mata Uang AS) mengambil tindakan ini berdasarkan kegagalan bank (Capital One) untuk menetapkan proses penilaian risiko yang efektif sebelum memindahkan operasi teknologi informasi yang signifikan ke lingkungan cloud publik dan kegagalan bank untuk memperbaiki kekurangannya tepat waktu," tulis Kantor Pengawas Mata Uang AS dalam rilisnya dikutip dari CNN Business, Jumat (7/8/2020).

ADVERTISEMENT

Dewan Direksi Capital One diminta untuk menyerahkan rencana perbaikan dalam waktu 90 hari ke depan sekaligus memaparkan upaya apa yang akan diambil untuk meningkatkan program manajemen risiko dan tata kelola serta kontrol internal mereka.

Capital One juga diwajibkan memberikan tenggat waktu untuk peningkatan program keamanan siber dan perlindungan data nasabah. Bank ini juga diminta untuk memberikan laporan triwulanan terbaru mereka.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Capital One mengatakan pihaknya patuh dan siap bekerja sama dengan regulator untuk memastikan pemenuhan standar perlindungan tertinggi bagi nasabah.




(eds/eds)

Hide Ads