Curhat Para Petani Kopi Lereng Gunung Muria di Tengah Pandemi

Curhat Para Petani Kopi Lereng Gunung Muria di Tengah Pandemi

Dian Utoro Aji - detikFinance
Sabtu, 08 Agu 2020 16:10 WIB
Curhatan Petani Kopi di Lereng Gunung Muria di Tengah Pandemi
Foto: Dian Utoro Aji

Senada juga diungkapkan oleh, Ketua komunitas Kopi Muria, Pujiharto. Menurutnya saat ini bulan Agustus hingga September merupakan panen kopi. Namun sebagian sudah ada yang mulai panen kopi. Pujiharto mengaku kualitas panen kopi tahun ini terbilang kurang bagus. Ini terjadi karena dampak cuaca.

"Kemarin musim kemarau mengganggu buah tahun ini. Rata-rata ini panennya tidak maksimal, banyak yang mati," ujar dia saat ditemui di Desa Colo Kecamatan Dawe, Kudus, siang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pujiharto mengatakan, belum lagi kondisi pandemi virus Corona ini juga berdampak pada penjualan. Bahkan dia mengaku mengalami penurunan hingga 80%.

"Masa pandemi ini otomatis dari segi pemasaran, kami sebanyak 80 persen hilang, 20 persen yang bisa kita lakukan (untuk penjualan). Karena daerah lain ada pembatasan wilayah ini mengurangi pemasaran kopi dari Muria," papar Pujiharto.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Dewi Masyitoh mengatakan, untuk panen kopi di wilayah Gunung Muria sudah ada yang mulai panen. Sekitar lima hari yang lalu.

Dewi mengatakan, bahwa luas lahan di Gunung Muria yang ditanami kopi ada sebanyak 650 hektar lebih. Petani di Gunung Muria kebanyakan menanam kopi robusta. Sedangkan ada petani yang menanam kopi jenis arabika sedikit. Jumlah petani kopi di Kudus menyebar di Kecamatan Gebog dan Dawe.

"Untuk luas kopi robusta itu ada 653,77 ha dan arabika ada 17,6 ha. Saat ini sudah ada yang memulai panen kopi," kata Dewi saat dihubungi detikcom lewat pesan singkat, Sabtu ini.


(eds/eds)

Hide Ads