UMKM Harus Melek Digital Biar Nggak Boncos di Tengah Pandemi

UMKM Harus Melek Digital Biar Nggak Boncos di Tengah Pandemi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 08 Agu 2020 18:19 WIB
UMKM di Banyuwangi tetap bisa mendapatkan servis lengkap untuk menunjang dan mengakselerasi bisnisnya di tengah pandemi COVID-19. Rumah kreatif di bawah binaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan terus memfasilitasi dan mendampingi UMKM untuk meningkatkan kualitas desain kemasan, foto produk, dan pemasaran digital secara gratis.
Ilustrasi/Foto: Ardian Fanani
Jakarta -

UMKM saat ini juga terdampak pandemi COVID-19. Oleh sebab itu para pelaku UMKM juga harus beradaptasi dengan mengadopsi teknologi digital agar mampu bertahan dengan tekanan pandemi ini.

Pengusaha Sandiaga Uno menjelaskan UMKM saat ini dipastikan menggunakan mode Mantab alias makan tabungan karena usahanya terdampak COVID-19.

Dia menyebut dari data OKE OCE yang dikumpulkan ada 90% UMKM yang mengalami penurunan omzet, 47% UMKM yang menutup usaha. "Sebanyak 85% cashflownya terganggu karena itu UMKM dipastikan harus dapat bantuan," kata Sandiaga dalam acara Webinar Duta Bangsa, Sabtu (8/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga mengungkapkan UMKM juga harus beradaptasi di era new normal ini misalnya dengan mengadopsi dan berinvestasi di sektor digital.

"Kami punya konsep Capcus, yaitu cara digitalisasi UMKM dalam satu jam, semua pelatihannya gratis tidak perlu bayar. Supaya UMKM tidak terpukul terlalu keras harus gunakan digital," jelas pria yang beken disapa Sandi itu.

ADVERTISEMENT

Menurut Sandi, di tengah kondisi ini pelaku usaha harus mampu bertahan dan tetap eksis. "Sudah berkali-kali manusia kena pandemi, kena krisis dan saya yakin manusia bisa selalu jadi yang terdepan, kemudian Indonesia pasti mampu dan kembali menggerakkan ekonominya. Ini kesempatan kita untuk riset dan menata ulang ekonomi," ujar dia.




(kil/hns)

Hide Ads