Kemudian dengan adanya pembatasan sosial yang dilakukan untuk mencegah wabah COVID-19, maka deflasi di Juli bisa dimaklumi.
Sementara Bank Indonesia (BI) yang melakukan pemantauan harga mencatat pada minggu pertama Agustus 2020 juga terjadi deflasi 0,01%. Jika pada Agustus 2020 juga terjadi deflasi maka daya beli masyarakat harus diwaspadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Agustus kan tidak ada momentum, dan PSBB kan sudah dilonggarkan, orang sudah beraktivitas. Artinya daya beli ini terpukul sekali," tuturnya.
Deflasi yang terjadi bisa diartikan 2 hal, pertama daya beli masyarakat yang merosot, kedua bantuan yang dikucurkan pemerintah tidak memiliki dampak yang berarti.
"Untuk kelompok bawah bantuan ini mungkin digunakan untuk konsumsi. Tapi untuk masyarakat menengah ke atas ada kemungkinan bantuan itu tidak digunakan untuk konsumsi, tapi disimpan untuk jaga-jaga. Nah ini yang berisiko, berapapun uang dibantu tapi tidak dipakai konsumsi tidak berpengaruh," ucapnya.
Simak Video "Video: RI Akhiri Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Oktober Inflasi 0,08%"
[Gambas:Video 20detik]
(das/zlf)