Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics hari ini merilis riset yang menunjukkan teknologi Grab berperan penting bagi UMKM di Sulawesi Selatan dan Kota Makassar. Riset tersebut juga menyebut peningkatan kualitas hidup yang dirasakan UMKM mitra Grab di Kota Makassar sebesar 19% dan peningkatan pendapatan Ojol hingga 194%.
Pada tahun 2018 riset CSIS dan Tenggara Strategics mengungkapkan pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp 4,2 triliun bagi perekonomian Sulawesi Selatan. Sementara Riset terbaru di Makassar menunjukkan peran digitalisasi Grab yang membantu meningkatkan kualitas hidup, pendapatan, inklusi keuangan dan penciptaan lapangan kerja UMKM lokal.
Sebagian besar mitra merchant GrabFood Makassar yang disurvei misalnya melihat peningkatan pendapatan hingga 26% menjadi Rp 50,6 juta per bulan. Sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Makassar meningkat 25% menjadi Rp 8 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 43% mitra merchant GrabFood Makassar juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Kota Makassar dengan peningkatan pendapatan hingga 144% menjadi Rp 8 juta per bulan dan 194% menjadi Rp 5,7 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.
Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung hingga membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Tercatat ada 4% mitra pengemudi GrabBike dan 14% mitra pengemudi GrabCar di Kota Makassar yang baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.
Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mengungkapkan sektor gig economy ini mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi. Dari hasil riset, terlihat adanya manfaat di berbagai aspek yang langsung dirasakan oleh sektor gig economy.
"Kami pun percaya bahwa platform seperti Grab mampu mendukung menuju pemulihan ekonomi yang sempat diterpa oleh pandemi. Tahun lalu kita sudah lihat bagaimana gig economy yang didukung oleh teknologi Grab memberikan dampak bagi ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan. Saat masyarakat sudah lebih banyak memanfaatkan teknologi dan bertransformasi digital, tentu akan membangun siklus dan ekosistem yang sangat baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/8/2020).
Sejalan dengan temuan ini, Grab Indonesia, hari ini mengumumkan kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi dan Kota Makassar yang akan dimulai dalam waktu dekat, untuk mendorong lebih banyak usahawan tradisional masuk dalam digitalisasi, juga mendukung pemulihan sektor pariwisata melalui 16 poin kerja sama.
Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya menjelaskan program #TerusUsaha merupakan komitmen Grab guna mempercepat digitalisasi UMKM Sulawesi Selatan. Program ini sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood untuk membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi.
"Solusi digitalisasi yang dihadirkan ini bukan hanya dapat membantu pelaku UMKM untuk bangkit, tapi juga mendorong munculnya UMKM baru di Sulawesi Selatan agar dapat memberikan kontribusi besar untuk perekonomian daerah. Kami juga bangga dapat segera bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota menghadirkan 16 solusi terintegrasi dalam waktu dekat. Kami berharap akan lebih banyak UMKM dan bisnis tradisional bertahan dan bertumbuh lewat berbagai solusi konkret ini," pungkasnya.
(mul/mpr)