Bos Sido Muncul, Irwan Hidayat membuka Hotel Tentrem Semarang di tengah Pandemi COVID-19 dan pada tanggal 13 yang dipercaya bukan angka baik. Ternyata Irwan Hidayat punya alasan sendiri soal itu.
Di sela pembukaan hotel, mal, sekaligus apartemen itu, Irwan Hidayat menjelaskan alasan 13 Agustus dipilih yaitu karena merupakan tanggal kelahiran neneknya, Ny Rakhmat Sulistyo yang merupakan pendiri Sido Muncul.
"Mungkin orang lihatnya kok berdiri tanggal 13 pas pandemi, karena mereka tidak tahu, ini ulang tahun nenek saya," kata Irwan, Kamis (13/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait situasi pandemi, Irwan mengakui memang sebuah keputusan berat. Namun dengan kehati-hatian dan memenuhi protokol kesehatan, pembukaan tetap dilakukan karena bisa menyerap banyak tenaga kerja.
"Pertama kami akan punya pasar sendiri, jadi tidak merugikan yang lain. Kedua bisa membuka lapangan kerja, dan ketiga memberi dampak ke pemerintah kota lewat pajak," jelasnya.
"Kalau tidak dimulai, tidak diresmikan, maka ekonomi akan tambah parah dan akhirnya merugikan kita semua. Akan semakin sulit. Life must go on," tegas Irwan.
Di Hotel Tentrem, UMKM di bidang kuliner juga digandeng untuk hidangan sarapan di Hotel. Pada tahap ini beberapa kuliner jalanan yang terkenal di Kota Semarang didatangkan seperti Lunpia Mbak Lien, Asem-asem Koh Lien, Gudeng Abimanyu, Warung Pecel Mbok Karni, Nasi Ayam Bu Pini, dan lainnya.
Irwan menjelaskan, ia berharap pengusaha kuliner lokal tersebut bisa berkembang dan menjadi waralaba layaknya usaha kuliner asing yang banyak di Indonesia. UMKM yang akan didatangkan disana juga akan bergantian.
"Inginnya UMKM bisa buka cabang seperti restoran asing, kami promosikan. Kalau sudah terkenal gantian," ujarnya.
Terkait pajak, jika hotel beroperasi penuh, maka dalam setahun sekitar Rp 30 miliar bisa disetorkan untuk pemerintah daerah.
"Pajak mungkin bisa sekitar Rp 30 miliaran masuk ke pemkot per tahun," tandasnya.
Terkait kekhawatiran melemahnya ekonomi di masa pandemi, Irwan kembali menegaskan ia akan tetap jalan toh kenyataannya masih ada yang berminat membeli apartemen di Tentrem pada asa pandemi ini.
"Apartemen itu ada 88, sudah laku 66, yang terbaru kemarin laku 3. Satu meter perseginya Rp 50 juta. Luas ada yang 120 m2 dan 149 m2. Bayangkan di tengah COVID ini ada yang beli Rp 50 juta per meter," katanya.
Hotel Tentrem juga dilengkapi mall yang akan menghadirkan mall bertema live style. Yang menarik ada layar di atap yang menampilkan suasana bawah laut lengkap dengan ikan-ikan yang berenang. Hotelnya juga bertema peranakan dengan maksud menunjukkan keberagaman.
(alg/hns)