Giliran Orang Terkaya India Mau Beli TikTok

ADVERTISEMENT

Giliran Orang Terkaya India Mau Beli TikTok

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 14 Agu 2020 12:38 WIB
TikTok Bantah Tuduhan Bagikan Data Pengguna India ke Pemerintah Cina
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Perusahaan digital raksasa di China, ByteDance dikabarkan sedang berdiskusi dengan perusahaan raksasa India, Reliance Industries Limited untuk menyambungkan eksistensi TikTok di negara tersebut. Melalui pembicaraan ini, TikTok punya potensi menyelamatkan eksistensinya yang direnggut pemerintah India pada 29 Juni lalu dengan pemblokiran karena ketegangan geopolitik dengan China.

Pemblokiran itu dilakukan bersama 58 aplikasi China lainnya yang dianggap membahayakan keamanan dan privasi warga India. Padahal, India merupakan pasar terbesar TikTok di luar China dengan total pengguna lebih dari 200 juta orang. Selain itu, keberlangsungan TikTok sangat berdampak pada kinerja ByteDance yang mempekerjakan 2.000 orang di China. Bisnis TikTok sendiri di India bernilai lebih dari US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44,63 triliun (kurs Rp 14.800).

Sebaliknya, investasi Reliance yang merupakan perusahaan milik orang terkaya nomor 1 di India Mukesh Ambani, juga dapat membantu Reliance mempererat hubungan dengan konsumen.

Dilansir dari TechCrunch, Jumat (14/8/2020), Reliance dan ByteDance memulai percakapan pada akhir Juli lalu. Namun, belum mencapai kesepakatan.

Menurut sumber yang namanya dirahasiakan, melalui Mukesh Ambani yang merupakan teman dekat Perdana Menteri India Narendra Modi, akan membantu meredakan kekhawatiran pemerintah India akan keamanan dan privasi di aplikasi TikTok.

Lantas, bagaimana dengan rencana pembelian TikTok oleh Microsoft?

Sejauh ini, ByteDance dikabarkan masih berdiskusi dengan Microsoft terkait penjualan operasional TikTok di sejumlah negara. Pekan lalu, ByteDance dan Microsoft telah memperluas cakupan kesepakatan untuk memasukkan bisnis TikTok di pasar internasional lainnya, termasuk di Eropa dan India.



Simak Video "Sejumlah Konten Kreator Tolak Larangan Pemerintah AS Terkait TikTok"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT