Sejarah Ekonomi Indonesia sejak Zaman Belanda dan Pascakolonial

Sejarah Ekonomi Indonesia sejak Zaman Belanda dan Pascakolonial

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 16 Agu 2020 10:45 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Aktivitas ekonomi Indonesia/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Indonesia pada 2020 ini menginjak usia yang ke 75 tahun. Dalam sejarahnya, Ekonomi Indonesia sempat mengalami naik turun. Krisis ekonomi pernah terjadi beberapa kali di tanah air.

Bagaimana perjalanan ekonomi Indonesia sebelum merdeka?

Dalam buku Sejarah Perekonomian Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI sebelum menjadi Indonesia ada berbagai kerajaan. Kerajaan ini yang menggerakkan perekonomian dengan perdagangan dari luar dan dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, masuklah pihak belanda pada periode 1830 dan menciptakan pembangunan ekonomi Indonesia yang diberi nama cultuurstelsel. Saat itu lebih dikenal dengan Tanam Paksa yang sangat membuat rakyat menderita.

Pada 1836 Van Bosch bertujuan menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat eksportir produk pertanian yang nanti keuntungannya dikantongi oleh Belanda. Tanam paksa yang dilakukan memang untuk memenuhi permintaan pasar di luar negeri.

ADVERTISEMENT

Seperti produk kopi, gula, indigo, tembakau, teh, lada, kayu manis yang dihasilkan dari berbagai wilayah di Indonesia. Memang kala itu Belanda tidak berinteraksi langsung dengan petani, mereka menggunakan bupati dan kepala desa untuk berkoordinasi proyek ini.

Petani saat itu juga memproses hasil taninya, jadi tidak hanya mentah. Petani juga mengelola pabrik yang sebenarnya sudah dibangun oleh Belanda. Kemudian para petani juga mendapatkan bayaran dengan sistem fluktuasi harga jual di pasaran.

lanjut ke halaman berikutnya


Setelah menyatakan kemerdekaan pada 1945, perjalanan ekonomi Indonesia tidak mulus. Masih banyak rintangan yang harus dihadapi oleh pemerintah saat itu, mulai dari membuat program pemulihan ekonomi Indonesia.

Hal ini karena sistem ekonomi Indonesia yang sudah dijalankan sebelum merdeka berhenti dan membutuhkan arah baru. Mulai dari perkebunan yang pernah jadi andalan, pertanian yang pernah swa sembada merosot tajam dan sempat terjadi kelangkaan pangan.

"Sejumlah persoalan dihadapi oleh Republik Indonesia dalam memulai kiprah sebagai negara merdeka berdaulat penuh. Pemerintah mempunyai anggaran yang jauh dari mencukupi untuk membiayai suatu rencana pembangunan," tulis buku tersebut, dikutip, Minggu (16/8/2020).

Pada 1951, pemerintah menyusun sejumlah program dan mengeluarkan kebijakan ekonomi Indonesia. Mulai dari Rencana Urgensi Perekonomian tahun 1951, Rencana Lima Tahun atau Rencana Juanda 1995, Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pada masa Orde Baru.

Selain Repelita, rencana-rencana tersebut tidak bisa bergerak maksimal dan hanya hitam di atas putih belaka. Pada 1984, Indonesia mencapai swa sembada beras.



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads