Setelah menyatakan kemerdekaan pada 1945, perjalanan ekonomi Indonesia tidak mulus. Masih banyak rintangan yang harus dihadapi oleh pemerintah saat itu, mulai dari membuat program pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal ini karena sistem ekonomi Indonesia yang sudah dijalankan sebelum merdeka berhenti dan membutuhkan arah baru. Mulai dari perkebunan yang pernah jadi andalan, pertanian yang pernah swa sembada merosot tajam dan sempat terjadi kelangkaan pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejumlah persoalan dihadapi oleh Republik Indonesia dalam memulai kiprah sebagai negara merdeka berdaulat penuh. Pemerintah mempunyai anggaran yang jauh dari mencukupi untuk membiayai suatu rencana pembangunan," tulis buku tersebut, dikutip, Minggu (16/8/2020).
Pada 1951, pemerintah menyusun sejumlah program dan mengeluarkan kebijakan ekonomi Indonesia. Mulai dari Rencana Urgensi Perekonomian tahun 1951, Rencana Lima Tahun atau Rencana Juanda 1995, Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pada masa Orde Baru.
Selain Repelita, rencana-rencana tersebut tidak bisa bergerak maksimal dan hanya hitam di atas putih belaka. Pada 1984, Indonesia mencapai swa sembada beras.
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/erd)