Bagaimana Cara Selamatkan UMKM dari Hantaman Corona?

Bagaimana Cara Selamatkan UMKM dari Hantaman Corona?

Dana Aditiasari - detikFinance
Senin, 17 Agu 2020 22:30 WIB
Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor industri Indonesia. Meski begitu UMKM binaan Pertamina ini tetap bertahan dan mampu tembus pasar ASEAN di tengah pandemi.
Ilustrasi/Foto: Agung Mardika
Jakarta -

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kini harus mampu beradaptasi dan memaksimalkan berbagai cara baru dalam mengakses pendanaan demi kelangsungan usahanya, menyusul masa pandemi COVID-19 yang berlangsung di Indonesia hingga saat ini.

Terkait akses permodalan, Fithra Faisal mengungkapkan bahwa UMKM harus mampu menemukan alternatif pembiayaan agar tak lagi terlalu bergantung kepada insentif pemerintah, maupun permodalan bank konvensional.

Salah satu alternatif di era saat ini adalah melalui opsi platform pembiayaan berbasis digital, seperti salah satunya adalah Akulaku Finance Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UMKM harus lebih adaptif. Artinya, karena UMKM sekarang banyak yang go online, maka akses permodalan pun bisa juga melalui alternatif fasilitas secara online.

"Kalau kita lihat dari perkembangan sektoral, transaksi masih ada. Bila UMKM bergabung dan masuk ke platform usaha digital, terutama bagi yang belum, seharusnya bisa membuat UMKM lebih survive," katanya, Senin (17/8/2020).

ADVERTISEMENT

Di tengah pandemi ini, tidak hanya sektor kesehatan yang terdampak, akan tetapi hampir semua sektor termasuk sektor ekonomi, terlebih para pelaku UMKM. Berbagai pihak perlu bahu-membahu membantu membangkitkan usaha para pelaku UMKM yang memiliki peran penting dalam kebangkitan sektor perekonomian.

Untuk itu, Fithra pun mengimbau agar perusahaan penyedia layanan keuangan digital juga dapat memanfaatkan momentum ini dan menjadi salah satu solusi atas persoalan yang dihadapi oleh UMKM sehingga mereka dapat bangkit.

"Penyedia layanan keuangan di luar perbankan ini seharusnya cukup membantu. Di sisi lain ya kalau bisa ada semacam restrukturisasi cicilan, bagi usaha kecil yang memang dalam kondisi tertekan seperti memberikan relaksasi pembayaran cicilan," katanya.

"Karena memang permasalahan yang terjadi di kalangan UMKM adalah penurunan kemampuan untuk membayar cicilan, sehingga UMKM butuh restrukturisasi kredit, pembayaran dipermudah, hingga cicilan modal baru," kata Fithra.

Restrukturisasi Cicilan

Mengenai kebutuhan restrukturisasi cicilan untuk modal usaha ini, salah seorang pedagang Dimsum di Depok Jawa Barat, Suganda mengungkapkan bahwa ia telah dirumahkan oleh tempat bekerjanya yang dulu dia bekerja menjadi staff engineer di salah satu hotel di Depok. Oleh karena itu, ia memiliki inisiatif untuk membangun usaha mandirinya.

Sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia, Suganda mengungkapkan bahwa dirinya mengajukan pinjaman tunai ke Akulaku Finance untuk memenuhi kebutuhan modal dari usahanya. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasi seperti mobil, dirinya juga mengajukan pembiayaan tambahan lainnya dengan mencicil melalui perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, dengan kondisi yang sedianya berjalan lancar, akhirnya kondisi keuangan pun terganggu akibat wabah COVID-19 di Indonesia. Ia mengaku bahwa pembayaran cicilan modal pun mengalami kendala, apalagi dengan hanya mengandalkan usaha Dimsum yang kondisi penjualannya menurun.

"Saya bersyukur mengenal Akulaku. Dalam kondisi sulit saat pandemic COVID-19 ini, saya mendapat keringanan berupa pengurangan beban cicilan. Ini menurut saya sangat membantu betul orang-orang seperti kami ini," kata Suganda.




(dna/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads