Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor US$ 13,73 miliar atau naik 14,3% dibandingkan Juni 2020 tapi turun 9,9% secara year on year. Nilai ekspor turun karena ada penurunan ekspor migas 49,69%, dan penurunan ekspor non migas 5,87%.
Sementara impor pada Juli 2020 tercatat US$ 10,47 miliar. Jika dibandingkan dengan posisi Juni 2020 atau month to month impor turun 2,7%, sementara secara year on year turun 32,5%. Penurunan impor terjadi karena adanya penurunan impor non migas 30,95%, dan impor migasnya juga turun 45,19%.
Baca juga: Neraca Pembayaran Surplus US$ 9,2 Miliar |
Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia pada Juli kembali mencatatkan surplus. Neraca dagang Juli tercatat surplus US$ 3,26 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah ketiga kalinya secara berturut-turut neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus. Surplus pada Juli juga menjadi yang tertinggi dibandingkan dua bulan sebelumnya.
Berikut neraca dagang 2020:
- Januari 2020 defisit US$ 870 juta
- Februari 2020 surplus US$ 2,34 miliar
- Maret 2020 surplus US$ S$ 743 juta
- April 2020 defisit US$ 350 juta
- Mei 2020 surplus US$ 2,1 miliar
- Juni 2020 surplus US$ 1,27 miliar
- Juli 2020 surplus US$ 3,26 miliar
Baca juga: Jika Negara Lain Resesi, Apa Efeknya ke RI? |
(das/eds)