Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut banyak yang memperkirakan Indonesia akan runtuh duluan akibat pandemi COVID-19. Namun menurutnya kondisi yang terjadi saat ini membuktikan sebaliknya.
"Banyak yang memperkirakan ketika COVID-19 ini mulai kita salah satu negara yang runtuh duluan," kata Erick dalam acara pencanangan perdana transformasi PT Sarinah (Persero) di saluran YouTube Sarinah, Selasa (18/8/2020).
Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu berkaca pada pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Januari-Juli 2020 surplus US$ 8,75 miliar dolar dalam konferensi pers virtual hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat hasil BPS hari ini sudah diumumkan kan positif kita, bukan ekonomi tapi antara impor atau ekspor malah membagus, yang selama ini di benak kita harus impor-impor terus," sebutnya.
Daya tahan Indonesia dari pandemi virus Corona menurutnya bagus. Terbukti, Indonesia tidak runtuh seperti anggapan banyak pihak.
"Padahal dengan COVID-19 ternyata defisit kita yang jelek jadi bagus sekarang dan nggak bubar juga ini negara, dan nggak kelaparan juga ini negara," tambahnya.
Berdasarkan rilis BPS, capaian surplus yang cukup besar ini ditopang oleh realisasi neraca perdagangan yang lebih banyak surplus sepanjang 2020. Dari tujuh bulan yang berlangsung sejauh ini, lima di antaranya mencatatkan surplus.
Neraca perdagangan tercatat defisit hanya pada bulan Januari (US$ 870 juta) dan April (US$ 350 juta). Turunnya impor Indonesia selama masa pandemi menjadi penyebab neraca dagang mencatatkan hasil surplus.
(toy/eds)