Pertanian menjadi salah satu sektor yang tetap bertumbuh di saat perekonomian nasional mengalami kontraksi di kuartal II tahun 2020. Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir kinerja positif sektor pertanian mesti terus dijaga untuk membantu menopang perekonomian nasional.
Winarno mengungkapkan, aktivitas pertanian perlu didukung agar terus bertumbuh. Salah satunya melalui ketersediaan pupuk subsidi.
"Kalau menggunakan pupuk nonsubsidi, saya khawatir produktivitas akan terganggu karena ada korelasi antara penurunan alokasi pupuk dengan penurunan produksi. Ini mesti dihindari," ujar Winarno dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mendukung penambahan anggaran pupuk bersubsidi. Ia menyatakan penambahan itu mestinya menjadi perhatian utama untuk menjamin kesejahteraan petani. Apalagi, sektor pertanian terbukti memberi kontribusi positif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Sampai saat ini kita akan terus dorong penambahan subsidi pupuk untuk petani. Tahun ini ada pengurangan nilai subsidi pupuk kurang lebih 1 juta ton pengurangannya. Sehingga, sekarang ini banyak daerah yang alami kekurangan pupuk bersubsidi. Semoga dalam waktu dekat ini ada keputusan untuk menambah subsidi pupuk untuk petani kita," papar Andi.
Winarno menambahkan, para petani membuat sejumlah terobosan untuk meningkatkan produktivitas di masa pandemi. Ia menyebut, ada petani yang bisa panen lebih dari dua kali.
"Inilah yang menjadi kunci dari sektor pertanian bisa tumbuh positif saat pandemi," sambung Winarno.
Berdasarkan data BPS, PDB pertanian pada kuartal II 2020 PDB mencapai 16,24% (q to q). Bahkan, secara YoY sektor pertanian tetap berkontribusi positif dengan pertumbuhan 2,19%.
Winarno mengatakan upaya mendukung kegiatan pertanian dapat diwujudkan dengan memberi sarana produksi kepada para petani, seperti akses ketersediaan air, akses benih berkualitas, dan pasar yang stabil.
"Saya harap untuk 2020 ini subsidi pupuk bisa segera keluar sebesar 1,4 juta ton. Sehingga Oktober-Maret, petani dapat menggunakan pupuk subsidi dan produktivitasnya tetap baik," ujar Winarno.
(mul/ega)