Pandemi Bikin Rencana Bisnis Berantakan, Bagaimana Siasatinya?

Pandemi Bikin Rencana Bisnis Berantakan, Bagaimana Siasatinya?

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 27 Agu 2020 19:22 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membawa ketidakpastian dan perubahan yang tidak menentu bak roller coster yang umumnya membawa ketidaknyamanan bagi pelaku bisnis.

Founder PT Cybertrend Intrabuana, Nadia Alatas mengatakan, pemimpin perusahaan harus dapat mengambil keputusan cepat dan tepat untuk mengendalikan biaya operasional dan menjaga likuiditas.

"Mereka perlu menentukan prioritas dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Perusahaan perlu berfokus pada strategi menghadapi tantangan demi kelangsungan bisnis di era new normal," ujar Nadia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/08/20).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nadia, beralih ke digital kini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Bekerja dan berbisnis menggunakan teknologi digital telah menopang kelangsungan hidup banyak sektor bisnis. Transformasi digital tidak lagi menjadi sesuatu yang baik untuk dimiliki (nice to have) melainkan jadi harus dimiliki (must have).

"Customer, supplier dan semua ekosistem yang berperan harus beralih ke platform digital. Inti dari tranformasi digital adalah data. Setiap transformasi digital adalah transformasi data," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Nadia mengatakan segala sesuatu yang bersifat digital menghasilkan data, dan semua data tidak berarti apa-apa jika tidak ditindaklanjuti, dianalisa dan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan bisnis, layanan publik, konsumen dan lainnya.

Nadia menjelaskan dalam penerapan budaya atas data, membutuhkan beberapa komponen utama yakni strategi, sumber daya manusia (SDM), serta proses dan teknologi.

Baca selengkapnya dengan cara buka halaman selanjutnya.



Pertama, pengembangan strategi yang tepat untuk menentukan prioritas, output dan tujuan yang selaras dengan rencana bisnis perusahaan.

Kedua, pengembangan SDM juga menjadi yang sangat penting disini. Perusahaan harus memprioritaskan pengetahuan dan kemampuan data science pada proses recruitment, serta pengembangan SDM dalam program-program pelatihan kerja yang diperlukan.

Ketiga, kemampuan desain dan analytical thinking juga menjadi penting di sini. Untuk memperoleh manfaat dari data, karyawan perlu memiliki keterampilan untuk memahami dan melakukan proses analisa data.

Keempat, pemanfaatan data membutuhkan proses yang solid, memastikan akurasi, serta distribusi dan aksesnya. Proses ini juga mencakup bagaimana mendapat kanwawasan (insight) yang terkandung dari data tersebut untuk dimanfaatkan lebihl anjut.

Untuk membangun kapasitas ini, diperlukan kerangka kerja tata kelola dan model operasional yang kokoh tapi tetap dapatberadaptasi terhadap dinamika perubahan (agile) dengan kerangka kerja pengukuran kinerja dan mekanisme umpan balik (feedback).

"Di sinilah Cybertrend hadir sebagai perubahaan konsultan data science dan AI. Berbekal kehandalan kemampuan data analytics, kedalaman keahlian di area AI dan data science, pengalaman implementasi di berbagai industri, Cybertrend dikenal menjadi salah satu partner implementer terkemuka dari solusi data science dan AI di berbagai industri," kata Nadia.



Simak Video "Video Cerita Banting Setir Karyawan Swasta Jadi Peternak Tikus Putih "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads