Ini 3 Sektor Ekonomi Kreatif yang Jadi Primadona Ekspor RI

Ini 3 Sektor Ekonomi Kreatif yang Jadi Primadona Ekspor RI

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 28 Agu 2020 11:18 WIB
Wishnutama Kusubandio
Foto: kemenparekraf
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf) Wishnutama mengungkapkan ada 3 sub sektor dari industri ekonomi kreatif yang memberikan sumbangan ekspor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ketiga sub sektor ekonomi kreatif tersebut, antara lain kuliner, fashion, dan kerajinan (kriya).

"Menurut data BPS yang dikeluarkan Bekraf, 3 kontributor terbesar PDB ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2017 adalah dari sub sektor fashion sebanyak 41,4%, lalu kuliner 17,6% dan kriya hampir 15%. Ketiga sub sektor ini juga merupakan penyumbang ekspor Indonesia teratas yang pertama adalah fashion sebesar US$ 11.964 juta lalu kriya sebanyak US$ 6.000 juta (6 miliar), baru kuliner US$ 1.300 juta (1,3 miliar)," tutur Wishnutama dalam acara softlaunching Karya Kreatif Indonesia 2020, Jumat (28/8/2020).

Hal ini menjadikan Indonesia berada di urutan 3 besar di dunia sebagai negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar ke PDB nasionalnya. Dengan total kontribusi 7,28% terhadap PDB di bawah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan yang memiliki kontribusi ekonomi kreatif terbesar bagi perekonomian nasional. Amerika mencapai 11,36% Korea Selatan mencapai 8,9% dan Indonesia menyumbang sebanyak 7,28%," tuturnya.

Kontribusi terhadap PDB tersebut diproyeksi akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, untuk mencapai proyeksi itu, pihaknya berkomitmen mendorong pelaku usaha di sektor tersebut melakukan transformasi digital sekaligus meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar global.

ADVERTISEMENT

"Transformasi digital ini adalah hal yang sangat penting khususnya di era pandemi COVID-19 ini. Dan tentunya (Kemenparekraf) mendorong munculnya produk-produk lokal baru yang mampu bersaing dengan produk lokal dan diharapkan tentunya bahkan produk-produk buatan Indonesia ini bisa berkompetisi dengan produk di luar negeri, bukan hanya di Indonesia tetapi tentunya juga di luar negeri," pungkasnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads