Begini Cara UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Begini Cara UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 29 Agu 2020 21:45 WIB
Agar UMKM Tidak Mati Saat Pandemi
Foto: detik
Jakarta -

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini menjadi unsur penting untuk mendorong perekonomian nasional di masa pandemi COVID-19 ini. Termasuk UMKM yang bergerak di sektor perikanan.

Potensi UMKM di sektor perikanan ini masih terbilang besar karena secara rata-rata konsumsi ikan per kapita selalu meningkat dan menunjukkan besarnya potensi budidaya ikan di Indonesia.

Kemudian total produksi mengalami peningkatan paling signifikan pada tahun 2014 adalah budidaya ikan bandeng yang mencapai 631.125 ton dari total keseluruhan produksi atau meningkat sebesar 14,74%, hal ini menjadikan Indonesia berada di posisi pertama penghasil bandeng terbesar di dunia dengan share 52,4% mengalahkan Philipina dengan share sebesar 41,8%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengelola Service Management Region BNI Wilayah Jakarta Kemayoran Agus Setyanto menjelaskan petani ikan bandeng menjadi salah satu kelompok UMKM untuk mendorong perekonomian nasional.

Agus menjelaskan para pelaku UMKM ini diharapkan bisa meningkatkan nilai tambah hasil tani dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Caranya dengan memanfaatkan BNI Kredit Usaha Rakyat (KUR).

ADVERTISEMENT

BNI Kantor Cabang Karawang kepada petani pandeng sebesar Rp 4,02 Milyar hingga Bulan Agustus 2020, hal ini diharapkan dapat mengembangkan UMKM di daerah tersebut. "BNI KUR merupakan fasilitas kredit sebagai tambahan modal usaha produktif dengan fasilitas kredit maksimal Rp 500 juta dengan bunga 6% per tahun dalam jangka waktu mulai dari 1 hingga 5 tahun," kata dia dalam siaran pers, Sabtu (29/8/2020).

Dia menyebutkan bentuk kemitraan dan pemberdayaan yang dilakukan BNI kepada mitra binaannya tidak sekedar dalam bentuk fasilitas pembiayaan atau penyaluran pinjaman saja, namun ditambahkan capacity building agar petani dan para nelayan dapat memiliki keterampilan dan dapat menambah pengetahuan dalam menjalankan usahanya.

Sebaran produksi ikan bandeng ini terdapat di seluruh provinsi di Indonesia dan utamanya lebih banyak diproduksi di Pulau Jawa dan Banten, Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat dengan total produksi ikan secara keseluruhan pada tahun 2015 sebesar 2.128.286 ton sedangkan pada tahun 2019 sebesar 2.866.623 ton, mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 34,69% dari tahun 2015.

Terdapat 9 Kecamatan yang menerapkan budidaya tambak salah satunya adalah Tirtajaya yang telah diresmikan sejak tanggal 5 Juni 2012 menjadi 'Kampoeng BNI Bandeng Karawang'.

Potensi budidaya ikan bandeng Karawang saat ini berada di 2 Kecamatan, yaitu Kecamatan Tirtajaya dan Kecamatan Cibuaya dengan area tambak potensial sebanyak >6.000 ha dengan jumlah petani sebanyak lebih dari 300 orang, dengan jumlah per 3 ha lahan tambak dapat menghasilkan minilmal 2,5 ton ikan bandeng dengan harga jual antara 18.000-27.000 per kg.

Sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) Kampoeng Bandeng Karawang, BNI juga memberikan bantuan sarana dan prasarana seperti penyedia Gedung Sebaguna, perbaikan tempat ibadah dan bantuan gerobak ikan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan yang berkualitas dan dapat meningkatkan harga jual dan pendapatan masyarakat.




(kil/fdl)

Hide Ads