Ritel yang Sudah Mengajukan Bangkrut
Toserba pertama yang mengajukan bangkrut adalah Lord & Taylor pada 2 Agustus lalu. Awalnya mengumumkan 19 toko ditutup, kemudian nambah 5 lagi sekitar dua minggu kemudian. Seminggu kemudian, semua 38 tokonya diumumkan akan dilikuidasi dan menjadi penurunan yang luar biasa untuk pengecer berusia hampir 200 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan ini pernah menjadi andalan fashion kelas atas. Hudson's Bay Company mengakuisisi Lord & Taylor pada tahun 2012 sebelum menjualnya pada tahun 2019 ke Le Tote, Inc., sebuah layanan langganan sewa busana, seharga US$ 75 juta atau setara Rp 1,1 triliun.
Kemudian Tailored Brands (TLRD), telah mengidentifikasi 500 toko untuk ditutup dan mengumumkan PHK 20% dari posisi perusahaannya. Perusahaan ini memiliki sekitar 1.500 toko di AS, dengan sekitar setengahnya beroperasi dengan nama Men's Wearhouse.
Selanjutnya ada Stein Mart yang mengajukan kebangkrutan pada 12 Agustus dan akan menutup hampir 300 tokonya dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan berusia 112 tahun itu menyebut bahwa COVID-19 menyebabkan kesulitan keuangan bagi perusahaan.
Perusahaan juga mempertimbangkan alternatif strategis, termasuk penjualan situs web dan kekayaan intelektualnya. Pier 1 Imports baru-baru ini melakukan hal yang sama dan menjual situs web serta kekayaan intelektualnya kepada sebuah perusahaan investasi.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)